kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Premi Industri Asuransi Umum Tumbuh 7,9% di Kuartal I-2022, Ini Penopangnya


Minggu, 19 Juni 2022 / 11:00 WIB
Premi Industri Asuransi Umum Tumbuh 7,9% di Kuartal I-2022, Ini Penopangnya
ILUSTRASI. Pengunjung mengamati laporan kinerja asuransi umum di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Jakarta./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi umum mencatatkan kinerja positif di sepanjang kuartal I 2022.

Berdasarkan data AAUI, premi dicatat asuransi umum tumbuh 7,9% year-on-year/yoy menjadi Rp 22,4 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, total aset asuransi umum juga masih mampu tumbuh 6,7% (yoy) menjadi Rp 192 triliun dari kuartal I-2021 yang sebesar Rp 180 triliun.

Sementara itu, total investasi tumbuh 8% (yoy) menjadi Rp 90,1 triliun di kuartal I-2022. Hasil investasi naik 5%. Laba asuransi umum meningkat sebesar 17% menjadi Rp 2,1 triliun.

Wakil Ketua Bidang Statistik, Riset & Analisa Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Trinita Situmeang mengatakan, pertumbuhan asuransi umum di kuartal I 2022, terutama didukung oleh lini bisnis asuransi kendaraan bermotor, asuransi kredit, dan asuransi kesehatan.

"Pertumbuhan dari seluruh lini bisnis, tercatat memberikan dampak positif pada premi dicatat untuk industri asuransi umum selama tiga bulan tahun ini yang tumbuh menjadi 7,9%," ungkap Trinita Situmeang saat konferensi pers AAUI, Jumat (17/6).

Baca Juga: Momentum Mudik Beri Angin Segar Bagi Kinerja Asuransi Kendaraan

Pertumbuhan premi dari asuransi umum disebut Trinita tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,01% (yoy) pada kuartal I 2022, kendati secara kuartalan masih terkontraksi 0,96%.

Total premi pada kuartal I-2022 masih didominasi tiga lini terbesar yakni asuransi properti, asuransi kendaraan bermotor, dan asuransi kredit. Premi dari lini bisnis asuransi properti memang tercatat masih menyesuaikan, atau masih turun 4,4% menjadi Rp 7,52 triliun. 

Namun lini tersebut masih menjadi kontributor terbesar di asuransi umum dengan pangsa pasar mencapai 25,5%. Kendati demikian, Trinita optimis, lini asuransi properti akan bangkit ke depannya.

Selanjutnya, premi asuransi kendaraan bermotor meningkat sebesar 19,4% (yoy) di kuartal I, dari Rp 3,97 triliun di kuartal I tahun lalu menjadi Rp 4,74 triliun. Lini ini memiliki pangsa pasar sebesar 21,1% terhadap total premi asuransi umum.

Selain itu, asuransi kredit juga tercatat tumbuh 14,0% menjadi sebesar Rp 3,26 triliun sepanjang kuartal I-2022. Pertumbuhan tersebut kembali mengerek pangsa pasar asuransi kredit terhadap asuransi umum naik menjadi 14,6%.

"Kinerja asuransi kredit sejalan dengan penyaluran kredit baru yang masih tetap terjaga. Ke depan, lini asuransi kredit masih akan meningkat namun tetap terukur. Khususnya peningkatan pada kuartal II-2022, standar penyaluran kredit diperkirakan sedikit lebih longgar karena adanya penurunan suku bunga kredit oleh sebagian bank," jelas Trinita.

Beberapa lini bisnis lain yang menjadi kontributor terbesar asuransi umum juga menunjukkan pertumbuhan premi yang cukup signifikan. Misalnya, premi asuransi kendaraan bermotor tercatat tumbuh sebesar 19,4% asuransi kesehatan meningkat 44,2%. 

Baca Juga: Berkah Lebaran, Premi Asuransi Perjalanan Ikut Terkerek

Selain itu, beberapa lini bisnis lainnya juga mengalami kenaikan, seperti premi asuransi marine cargo yang meningkat 17,3%, aviasi naik 24,1%, energy on shore naik 6,6%, asuransi aneka naik 28,5%, dan lainnya.

Trinita mengaku, optimisme ini diperkirakan akan berlanjut sampai dengan akhir tahun 2022 atau bisa tumbuh di atas 5%. Optimisme ini dikontribusi oleh 4 lini bisnis utama di asuransi umum, yaitu dari properti, kendaraan bermotor, asuransi kecelakan diri dan kesehatan, serta dari asuransi kredit.

Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwyanto menambahkan, pasar nasional merespon positif perkembangan pandemi yang sudah mulai terkendali, kendati dalam beberapa waktu belakangan tren penularan kembali meningkat.

"Di samping itu, ekonomi makro Indonesia juga menunjukkan pemulihan dan terus membaik. Kami optimis pergerakan ekonomi dengan dukungan kebijakan bersentimen positif bisa memberikan pengaruh baik pada industri jasa keuangan, termasuk asuransi," imbuh Bern.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×