kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Premi Reasuransi Terkoreksi di Kuartal I-2025, Ini Penjelasan AAUI


Jumat, 30 Mei 2025 / 17:09 WIB
Premi Reasuransi Terkoreksi di Kuartal I-2025, Ini Penjelasan AAUI
ILUSTRASI. Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Budi Herawan mengatakan, koreksi perolehan premi reasuransi hingga kuartal pertama merupakan bagian dari dinamika yang wajar.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri reasuransi nasional menghadapi tekanan pada awal tahun 2025. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total pendapatan premi asuransi umum dan reasuransi tercatat sebesar Rp 40,52 triliun per akhir Maret 2025. Nilai ini mengalami kontraksi 3,50% secara tahunan (year on year/YoY).

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Budi Herawan mengatakan, koreksi perolehan premi reasuransi hingga kuartal pertama merupakan bagian dari dinamika yang wajar. Ia menilai, industri sedang dalam tahap penyesuaian akibat berbagai faktor, baik domestik maupun global.

“Sampai dengan triwulan pertama tahun ini, kami mencatat adanya koreksi sementara pada premi reasuransi. Ini dampak kondisi global yang memengaruhi kapasitas reasuransi, serta strategi retensi yang diterapkan oleh beberapa perusahaan asuransi,” ujar Budi kepada Kontan, Jumat (30/5).

Baca Juga: AAUI Proyeksikan Pemulihan Premi Reasuransi pada Paruh Kedua 2025

Menurut Budi, tekanan global tersebut membuat sejumlah reasuradur mengurangi kapasitas, sehingga perusahaan asuransi di Indonesia harus menyesuaikan strategi perlindungan risiko mereka. Di saat yang sama, pasar domestik juga mengalami penyesuaian harga yang berdampak pada nilai premi yang dibukukan.

Lebih lanjut, langkah-langkah konservatif dari sisi underwriting, terutama di beberapa lini usaha juga turut berkontribusi terhadap perlambatan premi. Perusahaan juga cenderung meningkatkan porsi risiko yang ditanggung sendiri (retensi), seiring dengan upaya memperkuat manajemen risiko internal.

Meski demikian, AAUI menilai koreksi ini bersifat sementara. Optimisme terhadap pemulihan di paruh kedua tahun ini masih cukup besar, terutama seiring dengan meningkatnya kebutuhan proteksi di sektor-sektor strategis dan membaiknya iklim bisnis nasional.

Selanjutnya: Jeff Bezos Ungkap Rahasia Sukses, Jadikan Panggilan Hidup Sebagai Karier

Menarik Dibaca: Ini 10 Kereta Api Favorit Penumpang Selama Libur Panjang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×