Reporter: Nadya Zahira | Editor: Yudho Winarto
Vivin menyebutkan bahwa pada semester I-2024, pendapatan premi di Generali Indonesia masih didominasi oleh produk tradisional, meskipun ia tidak merinci nilainya.
Menurutnya, literasi yang semakin meningkat membuat nasabah lebih memahami produk yang sesuai dengan kebutuhan finansial.
"Bagi kami, yang terpenting adalah memberikan perlindungan finansial atas risiko hidup, baik terkait sakit maupun kematian," ujar Vivin kepada Kontan.co.id, Rabu (11/9).
Untuk mendorong penjualan produk asuransi, baik unit link maupun tradisional, setiap perusahaan perlu melihat potensi pasar Indonesia yang luas dengan berbagai segmen dan kebutuhan proteksi yang berbeda.
"Di setiap segmen, termasuk segmen anak muda, nasabah memiliki prioritas proteksi yang berbeda. Kami memberikan keleluasaan kepada nasabah untuk memilih produk sesuai kebutuhan, baik unit link maupun tradisional," tambahnya.
Baca Juga: AAJI Sebut Pendapatan Premi Unit Link Turun 13,8% pada Semester I-2024
BNI Life Genjot Premi Unit Link dan Tradisional
Plt Direktur Utama BNI Life, Neny Asriany, menyebutkan penjualan unit link mengalami penurunan pada semester I-2024, dengan premi unit link turun 13,8% menjadi Rp 36,68 triliun.
Penurunan ini disebabkan oleh masa transisi dan adaptasi terhadap implementasi aturan baru PAYDI SEOJK 5/2022.
Pada Agustus 2024, porsi premi unit link juga mengalami kontraksi menjadi 26%, turun dari 29% pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: BNI Life Catat Hasil Investasi Mencapai Rp 723,6 Miliar Per Juli 2024
Sebaliknya, premi produk tradisional naik menjadi 74% dibandingkan 71% pada periode yang sama tahun lalu.
Neny menyatakan bahwa BNI Life akan terus menggenjot penjualan produk tradisional dan unit link hingga akhir tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News