kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.292   41,00   0,27%
  • IDX 7.890   60,90   0,78%
  • KOMPAS100 1.204   8,51   0,71%
  • LQ45 978   7,76   0,80%
  • ISSI 228   0,25   0,11%
  • IDX30 499   3,84   0,78%
  • IDXHIDIV20 602   5,35   0,90%
  • IDX80 137   0,93   0,69%
  • IDXV30 140   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 167   1,30   0,78%

Premi Unitlink Anjlok 13,8% pada Semester I-2024, Tapi Diprediksi Masih Diminati


Rabu, 11 September 2024 / 19:36 WIB
Premi Unitlink Anjlok 13,8% pada Semester I-2024, Tapi Diprediksi Masih Diminati
ILUSTRASI. Nasabah mencari informasi mengenai produk unit link dari asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Rabu (2/1). Otoritas Jasa Keuangan akan segera melakukan penguatan regulasi terkait produk unit link (Produk Asuransi yang Dikaitkan Dengan Investasi/PAYDI). Penyempurnaan aturan unit link meliputi area spesifikasi produk, persyaratan perusahaan untuk dapat menjual unit link, praktik pemasaran, transparansi produk dan pengelolaan investasi./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/02/2022


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Yudho Winarto

Vivin menyebutkan bahwa pada semester I-2024, pendapatan premi di Generali Indonesia masih didominasi oleh produk tradisional, meskipun ia tidak merinci nilainya.

Menurutnya, literasi yang semakin meningkat membuat nasabah lebih memahami produk yang sesuai dengan kebutuhan finansial.

"Bagi kami, yang terpenting adalah memberikan perlindungan finansial atas risiko hidup, baik terkait sakit maupun kematian," ujar Vivin kepada Kontan.co.id, Rabu (11/9).

Untuk mendorong penjualan produk asuransi, baik unit link maupun tradisional, setiap perusahaan perlu melihat potensi pasar Indonesia yang luas dengan berbagai segmen dan kebutuhan proteksi yang berbeda.

"Di setiap segmen, termasuk segmen anak muda, nasabah memiliki prioritas proteksi yang berbeda. Kami memberikan keleluasaan kepada nasabah untuk memilih produk sesuai kebutuhan, baik unit link maupun tradisional," tambahnya.

Baca Juga: AAJI Sebut Pendapatan Premi Unit Link Turun 13,8% pada Semester I-2024

BNI Life Genjot Premi Unit Link dan Tradisional

Plt Direktur Utama BNI Life, Neny Asriany, menyebutkan penjualan unit link mengalami penurunan pada semester I-2024, dengan premi unit link turun 13,8% menjadi Rp 36,68 triliun.

Penurunan ini disebabkan oleh masa transisi dan adaptasi terhadap implementasi aturan baru PAYDI SEOJK 5/2022.

Pada Agustus 2024, porsi premi unit link juga mengalami kontraksi menjadi 26%, turun dari 29% pada periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: BNI Life Catat Hasil Investasi Mencapai Rp 723,6 Miliar Per Juli 2024

Sebaliknya, premi produk tradisional naik menjadi 74% dibandingkan 71% pada periode yang sama tahun lalu.

Neny menyatakan bahwa BNI Life akan terus menggenjot penjualan produk tradisional dan unit link hingga akhir tahun.

Selanjutnya: Ini Kata AFPI Soal LKM Dianggap Kalah Populer Dibanding Fintech Lending

Menarik Dibaca: Daftar HP iOS 18 yang Kebagian Fitur Terbaru dan Bisa Update dengan Mudah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×