Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan untuk memberikan dukungan terhadap program hilirisasi industri yang tengah dicanangkan oleh pemerintah belakangan ini.
Ketua Otoritas Jasa Keuangan, Mahendra Siregar menyampaikan bahwa pihaknya memiliki keinginan besar untuk berkontribusi dalam proyek hilirisasi tersebut. Namun, kata dia, diperlukan ekosistem ekonomi yang bisa memiliki skala ekonomi yang besar.
“Jadi ini suatu ekosistem yang memang harus dibangun secara menyeluruh bukan saja oleh satu lembaga atau sektor jasa keuangan tapi justru oleh kebijakan pihak pemerintah yang kuat dan konsisten,” ujarnya dalam konferensi pers OJK secara virtual di Jakarta, Senin (6/2).
Mahendra menuturkan, bila kebijakan pemerintah kuat dan konsisten maka kemungkinan untuk memberikan pembiayaan di setiap jenjang proyek hilirisasi tersebut bisa lebih baik dan bisa mendatangkan investor.
Baca Juga: Konsolidasi Perbankan, OJK Targetkan Jumlah BPR Berkurang Jadi 1.000
“Hal yang bisa dilakukan koordinasi kerjasama antara kebijakan di pemerintah dan juga apa yang bisa dilakukan oleh pembiayaan. Sedangkan bentuk lainnya kami sedang mendalami lebih lanjut langkah-langkah ini,” tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berharap OJK memberikan dukungan konkret mengenai program hilirisasi industri. Sebab, Jokowi masih mendapatkan keluhan bahwa pembangunan smelter di beberapa daerah sulit mendapatkan dana.
"Tadi sudah disampaikan oleh ketua OJK mengenai hilirisasi, memberikan dukungan, saya minta betul-betul yang konkret karena masih saya dengar yang mau bikin smelter saja kesulitan mencari pendanaan," kata Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2023 di Jakarta.
Jokowi bilang, dukungan yang bisa diberikan oleh OJK di antaranya dengan menyosialisasikan pentingnya hilirisasi industri.
"Jadi dukungan itu betul-betul diberikan tapi juga dengan kalkulasi dan kehati-hatian yang tinggi karena hilirisasi ini akan menjadi kunci bagi negara kita untuk melompat menjadi negara maju," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News