Reporter: Mahmudi Restyanto | Editor: Ruisa Khoiriyah
JAKARTA. Kabar baik bagi investor yang berminat membiakkan duit di instrumen Obligasi Ritel Indonesia (ORI). Jika tidak ada aral yang melintang, pemerintah akan menerbitkan ORI seri 008 pada Agustus 2011 mendatang.
Rahmat Waluyanto, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang, menuturkan, rencana penerbitan ORI008 sudah sampai ke meja Menteri Keuangan Agus Martowardojo untuk mendapatkan persetujuan. "Prosesnya mungkin cuma butuh waktu seminggu," ungkap dia kepada KONTAN, kemarin (14/6).
Setelah Menkeu menyetujui, pemerintah akan menyeleksi 20 perusahaan efek dan bank yang akan menjadi agen penjual. Tenor ORI008 rencananya akan dipatok berkisar tiga hingga empat tahun. "Nilai dan yield ORI 008 memang belum kami tentukan. Nanti setelah agen penjual terpilih, baru kami pastikan nilainya," jelas Rahmat.
Namun, sumber KONTAN yang juga mengetahui tentang rencana ini, mengungkapkan, penerbitan ORI 008 mundur menjadi Oktober. Alasannya, Agustus terlalu dekat dengan perayaan Idul Fitri alias Lebaran. "Tingkat konsumsi masyarakat tinggi sehingga dikhawatirkan penyerapan dana tidak optimal," kata sumber KONTAN.
Rahmat membantah informasi tersebut. "Rencana awal penerbitan tetap di bulan Agustus, belum ada pengumuman resmi pemunduran waktu penerbitan," tegasnya.
I Made Adi Saputra, Analis Obligasi NC Securities, menilai timing penerbitan penting menjadi pertimbangan. Peluncuran ORI pada Agustus, menurutnya kurang tepat. Pasalnya, bulan Juli-Agustus tingkat inflasi di Indonesia diperkirakan tengah mencapai puncak. "Kalau ditawarkan Agustus, pemerintah harus memberikan kupon tinggi agar investor tertarik membeli," kata dia.
Inflasi tinggi akan mengerek bunga acuan. Made memperkirakan, Bank Indonesia akan menaikkan BI rate pada Agustus dan September berturut-turut menjadi 7% dan 7,25%. "Jika BI rate setinggi itu, maka yield ORI 008 sedikitnya 8,25%-8,5%," ujar Made. ORI seri 007 yang terbit tahun 2010, yield-nya 7,95% ketika BI rate masih 6,5%. Peluncuran di bulan Oktober, menurut Made, lebih menarik mengingat tekanan inflasi sudah mereda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News