kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Punya Prospek Menarik, OCBC Group Jajaki Potensi Akuisisi di Indonesia


Jumat, 14 Oktober 2022 / 00:25 WIB
Punya Prospek Menarik, OCBC Group Jajaki Potensi Akuisisi di Indonesia


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

Saingan domestik OCBC, sementara itu, tahun ini aktif dalam akuisisi. UOB misalnya telah sepakat membeli bisnis konsumen Citigroup di empat pasar Asia Tenggara dengan harga sekitar S$ 5 miliar, sementara DBS Group membeli unit ritel Citigroup di Taiwan seharga S$ 956 juta.

DBS juga dalam beberapa tahun terakhir membeli saham di bank China dan mengakuisisi pemberi pinjaman India. Hal ini meningkatkan perhatian pada OCBC, yang memiliki posisi permodalan terkuat di antara bank-bank Singapura.

Rasio modal yang disesuaikan dengan risiko Tier 1 OCBC merupakan yang tertinggi di antara tiga bank besar Singapura dengan 15,7% per Juni, dibandingkan 14,9% untuk DBS dan 14% untuk United Overseas Bank, menurut data Refinitiv.

Baca Juga: Ada Suku Bunga Deposito Perbankan Naik, Berlaku Minggu Ini, Mulai 1,8% Sampai 5,66%

Analis menilai masuk akal jika OCBC mempergunakan modalnya untuk melakukan akuisisi. Beberapa analis memperkirakan bank ini akan mengincar China karena bank ini sudah hadir dengan posisi yang kuat di beberapa wilayah seperti Hong Kong, Makau, dan di sembilan kota besar di China Selatan. 

Akuisisi terbesar yang dilakukan OCBC adalah dengan mencaplok Wing Hang Bank yang berbasis di Hong Kong senilai US$ 5 miliar tahun 2014. Itu memberinya pintu gerbang masuk ke Tiongkok secara lebih luas. 

Singapura masih menjadi penyumbang hampir setengah dari laba operasional OCBC. Kontributor terbesar berikutnya adalah China dan Malaysia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×