Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kredit dengan porsi terbesar yang disalurkan oleh PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk sepanjang tahun 2013 masih kredit perumahan. Direktur Utama BTN Maryono menguraikan, nilai pembiayaan kredit perumahan ini masih mendominasi pangsa pasar kredit dengan nilai mencapai 86,12% dari total kredit yang disalurkan perseroan sepanjang triwulan III-2013.
Kredit perumahan BTN pada sembilan bulan pertama 2013 mencapai Rp 83,13 triliun. Sementara sisanya, sebesar Rp 13,4 triliun atau sebesar 13,88% disalurkan untuk pembiayaan kredit non perumahan berupa kredit komersial dan konsumer.
Kredit KPR non subsidi mencatatkan kenaikan tertinggi yakni 45%. Kemudian diikuti kredit konsumer, komersial, dan konstruksi, serta KPR subsidi yang mencapai masing-masing secara berurutan 36%, 28%, 27%, dan 7%.
"Perseroan akan tetap memberikan dukungan pada program pemerintah dalam bidang perumahan melalui skim FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan). Perseroan tercatat telah memberikan kontribusi secara nasional yang cukup tinggi dengan rata-rata share di atas 95%," ujar Maryono di Gedung BTN, Jakarta, Senin (28/10).
Kebijakan LTV yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada Oktober 2013 tidak mengganggu kucuran kredit perseroan. Portfolio kredit Bank BTN di atas 95% tersalur pada end user dan sebagai pemilik pertama. Kebijakan LTV tersebut bertujuan positif, karena memberikan jaminan stabilitas harga rumah khususnya untuk masyarakat menengah bawah. Selain itu, kebijakan ini juga untuk menghindari terjadinya spekulasi harga properti agar tidak terjadi buble.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News