kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Q3 2013, kredit perumahan BTN capai Rp 83,13 T


Senin, 28 Oktober 2013 / 20:03 WIB
Q3 2013, kredit perumahan BTN capai Rp 83,13 T
ILUSTRASI. Pekerja konstruksi beraktivitas di proyek pembangunan gedung perkantoran, Jakarta, Senin (07/08). KONTAN/Fransiskus Simbolon/07/08/2017


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kredit dengan porsi terbesar yang disalurkan oleh PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk sepanjang tahun 2013 masih kredit perumahan. Direktur Utama BTN Maryono menguraikan, nilai pembiayaan kredit perumahan ini masih mendominasi pangsa pasar kredit dengan nilai mencapai 86,12% dari total kredit yang disalurkan perseroan sepanjang triwulan III-2013.

Kredit perumahan BTN pada sembilan bulan pertama 2013 mencapai Rp 83,13 triliun. Sementara sisanya, sebesar Rp 13,4 triliun atau sebesar 13,88% disalurkan untuk pembiayaan kredit non perumahan berupa kredit komersial dan konsumer.

Kredit KPR non subsidi mencatatkan kenaikan tertinggi yakni 45%. Kemudian diikuti kredit konsumer, komersial, dan konstruksi, serta KPR subsidi yang mencapai masing-masing secara berurutan 36%, 28%, 27%, dan 7%.

"Perseroan akan tetap memberikan dukungan pada program pemerintah dalam bidang perumahan melalui skim FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan). Perseroan tercatat telah memberikan kontribusi secara nasional yang cukup tinggi dengan rata-rata share di atas 95%," ujar Maryono di Gedung BTN, Jakarta, Senin (28/10).

Kebijakan LTV yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada Oktober 2013 tidak mengganggu kucuran kredit perseroan. Portfolio kredit Bank BTN di atas 95% tersalur pada end user dan sebagai pemilik pertama. Kebijakan LTV tersebut bertujuan positif, karena memberikan jaminan stabilitas harga rumah khususnya untuk masyarakat menengah bawah. Selain itu, kebijakan ini juga untuk menghindari terjadinya spekulasi harga properti agar tidak terjadi buble.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×