Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (BTN) mengaku telah memberikan penjelasan kepada Bank Indonesia (BI) terkait suap yang dilakukan oleh produsen mesin anjungan tunai mandiri (ATM) asal Amerika Serikat, Diebold Inc., kepada sejumlah bank pelat merah di Indonesia.
Corporate Secretary BTN Viator Simbolon mengungkapkan, pihaknya telah menjelaskan kepada BI bahwa proses pengadaan mesin ATM telah sudah sesuai dengan aturan yang ada.
Pengadaan mesin ATM yang dimenangkan oleh Diebold telah melalui proses tender dengan mengikutsertakan perusahaan lain secara terbuka.
"Selama periode 2005-2010 pemenang tender pengadaan ATM bervariasi. Jadi bukan hanya Diebold yang memenangkan tender selama periode tersebut," ujar Viator melalui pernyataan tertulis yang diterima KONTAN, Jumat (25/10).
Viator menyebutkan, per 30 Juni 2013 bank BTN telah memiliki tiga Kantor Wilayah, 65 Kantor Cabang, 223 Kantor Cabang Pembantu, 479 Kantor Kas, 50 Unit Usaha Syariah, dan 2.922 outlet Kantor Pos Online.
Perseroan juga telah memiliki 1.499 ATM yang tersebar di seluruh Indonesia dan lebih dari 40.000 ATM yang terkoneksi dengan jaringan ATM Link, Bersama dan Prima.
Bank BTN juga telah dilengkapi dengan kantor layanan prioritas sebanyak 18 kantor yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.
Bank BTN terus mewaspadai hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan GCG (good corporate governance) dalam setiap proses pengadaan yang dilakukan oleh internal perusahaan.
Manajemen akan mengambil tindakan tegas kepada siapa saja yang tidak taat asas dan melanggar etika bisnis sehingga tidak GCG dengan memberikan sanksi tegas.
“Kami serius dengan ini, karena Bank BTN sudah memberikan komitmen untuk menjalankan GCG dalam perusahaan," ucap Viator.
Viator menambahkan, Bank BTN sudah masuk pada proses transformasi sistem dan teknologi perbankan. Ini dimaksudkan agar Bank BTN dapat memberikan pelayanan lebih baik kepada nasabah dengan pelayanan perbankan berbasis IT.
Dalam tiga tahun belakangan peningkatan pelayanan berbasis IT ini dapat dilihat dari jumlah transaksi ATM tahun 2010 sebanyak 1.268.850 meningkat menjadi 4.212.723 transaksi pada tahun 2013.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News