Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk mencatatkan laba bersih di kuartal III-2013 sebesar Rp 1,05 triliun. Angka ini naik tipis 2,94% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012 yang mencapai Rp 1,02 triliun.
Direktur Utama BTN Maryono menguraikan, kenaikan laba BTN yang tipis pada sembilan bulan pertama tahun 2013 ini disebabkan oleh langkah perseroan yang meningkatkan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) menjadi sebesar Rp 325 miliar. CKPN ini naik sebesar Rp 204 miliar jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 121 miliar.
"Tahun ini CKPN ekstra sebesar Rp 204 miliar, tambah dari biaya normal," ujar Maryono di Gedung BTN, Jakarta, Senin (28/10).
Selain itu, Maryono juga menjelaskan bahwa tipisnya kenaikan laba bersih BTN ini juga dikarenakan perseroan melakukan penyesuaian atau adjustment dalam rangka kehati-hatian sesuai dengan ketentuan regulator dan Bank Indonesia.
Tipisnya pertumbuhan laba bersih BTN dikarenakan oleh peningkatan non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah pada kuartal III-2013. NPL gross BTN pada triwulan III-2012 adalah sebesar 3,68% dan pada kuartal III-2013 NPL gross BTN menjadi sebesar 4,88%.
NPL nett BTN pada kuartal III-2013 juga meningkat menjadi 3,81%, naik 0,30% dibanding periode triwulan III-2013 yang hanya sebesar 2,51%.
"Kami berusaha untuk terus memperbaiki tata kelola NPL. Pada Juli 2013, NPL BTN sebesar 4,92%, Agustus 2013 sebesar 5,21% dan September 2013 sebenarnya turun menjadi 4,88%. Ke depan diharapkan upaya-upaya penurunan NPL sejak Agustus bisa membuahkan hasil dan pada akhir tahun 2013 NPL bisa di bawah 4%," ujar Maryono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News