Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sistem pembayaran lintas negara (cross border payment) lewat Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS terus diperluas. Namun belum semua pemain dompet digital (e-wallet) bisa melakukan pembayaran lintas negara tersebut.
Sejauh ini, QRIS baru bisa digunakan di beberapa negara di ASEAN saja seperti Filipina, Malaysia, Singapura dan Thailand. Selanjutnya, akan pembayaran QRIS akan doperluas hingga ke Korea Selatan, Jepang, China hingga Arab Saudi.
Lantas bagaimana kesiapan para pemain dompet digital untuk menyediakan pembayaran lintas negara lewat QRIS ini?
Dompet digital PT Espay Debit Indonesia Koe (DANA Indonesia) misalnya, sejauh ini sudah bisa digunakan untuk pembayaran QR di Thailand dan Malaysia. Namun, DANA mendukung penuh inisiatif pemerintah untuk pengembangan sistem pembayaran lintas negara ke beberapa negara lainnya.
“Saat ini, dompet digital DANA dapat digunakan untuk bertransaksi di Thailand melalui PromptPay QR Code, dan Malaysia melalui DuitNow QR Code. Baik PromptPay QR Code maupun DuitNow QR Code merupakan solusi yang serupa dengan QRIS,” Head of Communications DANA Indonesia Sharon Issabella kepada Kontan.co.id pekan lalu.
Baca Juga: Ini Jurus OVO di Tengah Sengitnya Persaingan Bisnis Dompet Digital
Sharon menyebutkan, tercatat rata-rata transaksi harian DANA melalui QRIS meningkat 306% year on year (YoY) pada Juni 2023, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Pada tahun kelimanya, saat ini DANA telah mencapai lebih dari 150 juta pengguna. Hal ini menunjukkan bahwa ekosistem keuangan digital kini semakin lumrah digunakan oleh pengguna,” sebutnya.
Sementara itu, dompet digital LinkAja terus berkoordinasi dengan regulator dan pihak terkait lainnya dalam mengimplementasikan pembayaran QRIS lintas negara.
Chief Marketing Officer LinkAja M Rendi Nugraha menyampaikan saat ini LinkAja dapat dipakai untuk keperluan pembayaran di Thailand dan Malaysia dengan memindai kode QR yang terstandar oleh bank sentral setempat.
“Ke depannya kami akan mengimplementasikan QRIS antar negara lainnya seperti di Singapura, dan Jepang sebagaimana perencanaan dari Bank Indonesia,” katanya kepada KONTAN.
Rendi mengungkapkan, pihaknya mencatat adanya peningkatan transaksi QRIS LinkAja pada bulan Juni 2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Salah satunya peningkatan transaksi untuk segment ritel meningkat 70%. Hingga Juni 2023 jumlah pengguna terdaftar LinkAja mencapai lebih dari 90 juta, meningkat 6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ungkapnya.
Selain itu, Head of Corporate Affairs GoTo Financial, Audrey Petriny menyatakan dompet digital GoPay juga mendukung insiatif pemerintah dalam mengembangkan cross border payment.
“Saat ini GoPay sudah memfasilitasi transaksi pembayaran bagi wisatawan Thailand yang berbelanja di merchant QRIS di Indonesia. Wisatawan akan bayar menggunakan aplikasi payment mereka sendiri (Thai's app) di merchants QRIS,” katanya kepada KONTAN.
Audrey mengatakan pembayaran QRIS GoPay memiliki pertumbuhan yang tinggi. Namun sayangnya dia tak menyebutkan berapa besaran nilai pertumbuhan tersebut.
“Ada kuartal I 2023 ini, volume dan nilai transaksi QRIS Gopay tumbuh lebih dari 2x lipat dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. GoTo memiliki sekitar 58 juta Annual Transacting User (ATU) dan sebagian besar transaksi di dalam ekosistem GoTo menggunakan GoPay.” imbuhnya.
Berbeda dengan lainnya, PT Visionet International atau dompet digital OVO hanya dapat digunakan di dalam negeri saja. Namun, OVO optimistis bisa berpartisipasi untuk menjangkau pembayaran lintas negara di masa mendatang.
Chief Operating Officer OVO Eddie Martono menyampaikan hingga saat ini, OVO telah merangkul lebih dari 1,5 juta merchant QRIS yang sebagian besar berasal dari UMKM di lebih dari 600 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.
“OVO juga terus berinovasi dan berkolaborasi untuk mendorong pemanfaatan metode pembayaran digital QRIS, salah satunya menghadirkan fitur QRIS CPM (Customer Presented Mode) dengan berkolaborasi dengan Alfamart,” ujarnya.
Baca Juga: Efek Domino Penetapan Biaya QRIS dari 0% Jadi 0,3%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News