kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.174.000   10.000   0,46%
  • USD/IDR 16.725   32,00   0,19%
  • IDX 8.127   1,36   0,02%
  • KOMPAS100 1.130   -0,26   -0,02%
  • LQ45 809   -1,81   -0,22%
  • ISSI 283   0,94   0,33%
  • IDX30 425   -0,23   -0,05%
  • IDXHIDIV20 486   -3,35   -0,69%
  • IDX80 124   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 133   -0,20   -0,15%
  • IDXQ30 134   -0,98   -0,73%

Radana Finance (HDFA) Cetak Kinerja Positif, Ini Pendorongnya


Rabu, 24 September 2025 / 23:05 WIB
 Radana Finance (HDFA) Cetak Kinerja Positif, Ini Pendorongnya
ILUSTRASI. Direktur Radana Finance Setiawan Nurtjahja dan Chief of Finance Radana Finance Elquino Parulian Simanjuntak saat menggelar public expose, Rabu (24/9/2025)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA) menorehkan kinerja positif sepanjang semester I-2025. Perusahaan pembiayaan ini mencetak laba bersih sebesar Rp 2,80 miliar. HDFA berhasil membalikkan kerugian sebesar Rp 43 miliar sepanjang 2024. 

Capaian tersebut sejalan dengan rencana bisnis yang dicanangkan perseroan dengan strategi mengutamakan pembiayaan investasi alat berat & truk melalui produk Asset-based Financing (ABF) dan pembiayaan modal kerja sebagai produk pembiayaan pendamping. Tahun ini merupakan tahun kelima bagi perusahaan ini fokus pada pembiayaan produktif.

“Capaian laba bersih itu didorong oleh strategi perusahaan yang fokus pada pembiayaan produktif untuk investasi alat berat seperti excavator, buldoser, dan truk besar,” kata  Direktur Keuangan Radana Finance, Elquino Parulian Simanjuntak, Rabu (24/9).

Radana memilih tidak masuk ke pembiayaan otomotif, melainkan fokus pada sektor produktif, terutama tambang, perkebunan, dan agrikultur. Elquino menilai posisi Indonesia sangat strategis di sektor tersebut karena  batu bara masih menjadi sumber energi termurah, nikel penting bagi pertumbuhan kendaraan listrik, serta cadangan bauksit, timah, emas, dan tembaga yang terus dieksplorasi. 

Baca Juga: Pembiayaan Motor FIFGROUP Tembus Rp 14,6 Triliun pada Semester I-2025

Per Juni 2025, HDFA membukukan pembiayaan Rp 2,8 triliun, tumbuh 15% secara tahunan (year on year/YoY). Sektor pertambangan dan perkebunan menyumbang 60%  terhadap total portofolio tersebut. Kontributor etrbesar berikut datang dari sektor logistik.

Segmen-segmen usaha ini sejalan dengan penyumbang kegiatan ekonomi yang signfikan untuk Indonesia di mana sebagai negara dengan sumberdaya pertambangan untuk energi & mineral dan perkebunan, Indonesia adalah eksportir unggulan untuk batubara, timah, nikel, emas, tembaga & kelapa sawit.

Pertumbuhan pembiayaan juga disertainya dengan kualitas aset yang terjaga baik dengan rasio pembiayaan bermasalah (NPF ) gross dibawah 3% dan NPF net di level 1,8%.

Melihat tingginya kebutuhan investasi alat berat dan truk di Indonesia, baik untuk peningkatan kapasitas maupun peremajaan armada, HDFA menempatkan perwakilan di Samarinda, Balikpapan, Banjarmasin, Pontianak, Makassar, Surabaya, dan Palembang. “Kehadiran ini bertujuan mempererat komunikasi dengan nasabah dan mitra, sekaligus mempercepat pemberian solusi keuangan.” ujar Elquino.

HDFA juga merencanakan pembukaan perwakilan di kota lain, seiring keyakinan akan pertumbuhan signifikan, terutama dari pelaku UKM dan wiraswasta dalam rantai nilai sektor usaha yang berkembang bersama ekosistemnya.

Adapun total aset perusahaan per Juni 2025 mencapai Rp 3,6 triliun, meningkat 18% secara tahunan. Piutang pembiayaan naik menjadi Rp3,2 triliun dari Rp2,5 triliun, dan liabilitas meningkat 24%  menjadi Rp 3,0 triliun.

Baca Juga: Empat Perusahaan Pembiayaan Belum Penuhi Kewajiban Ekuitas Minimum Rp 100 Miliar

HDFA menargetkan pembiayaan Rp7,5 triliun pada 2025 dengan fokus memperkuat dua produk utama, yakni Asset-based Financing (ABF) dan pembiayaan modal kerja sebagai pendamping ABF. 

Sebagai mitra perbankan nasional maupun internasional, HDFA terus memperkuat kemitraan strategis untuk mendukung pelaku usaha di industri andalan Indonesia. Dengan demikian, HDFA berperan sebagai mitra strategis perbankan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus meningkatkan penyaluran kredit.

Sementara itu, kerugian yang diderita Radana Finance pada tahun 2024 disebakan oleh pembebanan Aset Pajak Tangguhan sebesar Rp43.9 miliar yang merupakan penyesuaian signifikan di neraca HDFA per akhir 2023. Aset Pajak Tangguhan ini timbul atas posisi rugi HDFA yang terjadi dan terakumulasi dari tahun-tahun sebelumnya hingga tahun 2020. 

Selanjutnya: Tokopedia dan TikTok Shop Bidik UMKM Batik Agar Melek Kekayaan Intelektual

Menarik Dibaca: Hujan Lebat Turun di Provinsi Ini, Cek Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (25/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×