Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca pengambilalihan saham OTO Grup pada akhir Maret 2024 lalu, PT Bank BTPN Tbk (BTPN) secara konsolidasi mencatat kenaikan total asetnya sebesar 19,1% secara year to date (ytd) menjadi Rp 239,84 triliun pada kuartal I-2024, dari sebelumnya Rp 201,45 triliun pada akhir Desember 2023.
Adapun jika dibandingkan secara tahunan (year on year), total aset Bank BTPN naik 17,57% dari Rp 204 triliun pada kuartal I-2023.
Alhasil, Bank BTPN mencatat peningkatan total penyaluran kredit sebesar 24% yoy menjadi Rp 186,56 triliun pada akhir Maret 2024 dari Rp 149,90 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Dalam rinciannya, peningkatan kredit termasuk kontribusi pembiayaan yang berasal dari PT Oto Multiartha (OTO) dan PT Summit Oto Finance (SOF)— OTO Group, seiring dengan selesainya aksi korporasi Bank BTPN pada akhir Maret 2024 atas akuisisi dua perusahaan pembiayaan tersebut, yang kini menjadi bagian dari Bank BTPN.
Baca Juga: Laba Bersih BTPN Merosot 31,45% Jadi Rp 543,85 Miliar di Kuartal I-2024
Bank BTPN secara organik membukukan peningkatan penyaluran kredit di luar OTO Group sebesar 8,5% yoy, yang terutama didorong oleh segmen korporasi dan komersial (9%), segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (18%), diikuti oleh segmen Jenius (154%) serta segmen Joint Finance (607%).
“Bank BTPN akan terus berupaya untuk tidak hanya tumbuh secara finansial, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat melalui berbagai program pemberdayaan publik yang relevan untuk masyarakat dan nasabah kami,” kata Henoch Munandar, Direktur Utama Bank BTPN dalam keterangan resminya, Rabu (1/5).
Selain peningkatan kredit, Bank BTPN juga berhasil menjaga kualitas kredit tetap baik. Rasio gross non-performing loan (NPL) Bank BTPN berada di level 1,83% per akhir Maret 2024, lebih rendah dibanding rata-rata industri yang tercatat sebesar 2,4% pada akhir Februari 2024.
Baca Juga: BTPN Sah Jadi Pengendali Saham OTO Grup, Nilai Akuisisi Capai Rp 6,55 Triliun
Di tengah kondisi suku bunga yang masih tinggi, pendapatan bunga bersih Bank BTPN naik sebesar 3% yoy menjadi Rp 3,02 triliun dari Rp2,94 triliun.
Kenaikan pendapatan bunga bersih yang dikontribusikan oleh pendapatan bunga dari kredit mendorong kenaikan pendapatan operasional (konsolidasi) sebesar 1% yoy, serta net interest margin (NIM) yang terjaga di level 6,02%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News