Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Asnil Amri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai Agustus 2018 lalu, rasio efisiensi industri perbankan hanya mengalami kenaikan tipis. Merujuk data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio efisiensi atau biaya operasional dibandingkan pendapatan operasional (BOPO) industri perbankan berada di angka 79,26% atau naik 36 bps secara tahunan atau year on year (yoy). Adapun periode yang sama tahun sebelumnya ada di angka 78,9%.
Hampir semua kelompok perbankan mengalami kenaikan rasio BOPO, kecuali bank BUKU IV atau yang mempunyai modal inti di atas Rp 30 triliun. Perbankan yang mencatat kenaikan rasio BPO adalah bank BUKU I, BUKU II dan BUKU III.
Rasio BOPO BUKU I sampai dengan September 2018 tercatat 85,4% atau naik 21bps yoy dibandingkan periode sama 2017 85,28%. Untuk bank BUKU II, rasio BOPO tercatat 86,75% atau naik 159 bps yoy dari periode sama tahun sebelumnya di angka 85,16%.
Sedangkan bank BUKU III mencatat rasio BOPO sampai September 2018 86,48% atau naik 121 bps yoy dibanding periode sama 2017 85,27%. Bank BUKU IV mencatat penurunan rasio BOPO 66 bps yoy menjadi 71,21% dari periode sama 2017 71,87%.
Bob Tyasika Ananta Direktur Manajemen Risiko BNI di acara Indonesia Risk Management Outlook 2019 pada Selasa (6/11) menjelaskan, kenaikan rasio efisiensi tersebut termasuk di dalamnya pencadangan perbankan yang juga naik tipis. “Mungkin di dalam BOPO itu termasuk di dalamnya biaya pencadangan yang mungkin sedikit,” kata Bob.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News