Reporter: Veby Mega |
JAKARTA. Rasio utang Indonesia akhir tahun ini mungkin lebih besar dari tahun sebelumnya, sekalipun pemerintah sudah pasang ancang-ancang target menurunkan rasio utang dari 33 persen di 2008 menjadi 30 persen di 2009.
Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Rahmat Waluyanto, Kamis (5/11) menyatakan rasio utang Indonesia mencapai 32% atau mendekati target rasio utang akhir tahun. Tapi jangan lupa, sisa jatah penerbitan Surat Utang Negara (SUN) tahun ini masih sekitar 10 persen dan penyerapan utang luar negeri di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2009 baru sekitar 45%.
Meski demikian, Rahmat bersikukuh rasio utang Indonesia tetap akan menurun terimbas menguatnya kurs rupiah terhadap dolar dan laju pertumbuhan ekonomi kuartal IV yang diprediksi sebesar 4,5%.
“Rasionya utang terus menurun. Semuanya (mengimbas kepada rasio utang) termasuk laju pertumbuhan (ekonomi) juga. Penerbitan surat utang juga kita selalu sesuaikan kebutuhan APBN dan melihat situasi pasar,” kata Rahmat.
Meski target rasio utang pemerintah tampak mengkhawatirkan, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) justru tak terlalu ambil peduli. Ini karena, menurut Ketua Komisi XI Harry Azhar Azari, untuk urusan utang-mengutang pemerintah tak akan bisa melewati batas pagu APBN-P 2009 yang ditetapkan DPR.