Reporter: Dupla Kartini | Editor: Havid Vebri
NUSA DUA. Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) sepertinya akan sulit mencapai target penjaminan pada tahun ini.
Hingga 17 November 2015, Jamkrindo mencatatkan volume penjaminan sebesar Rp 52,21 triliun. Jumlah tersebut cuma 67% dari target penjaminan sepanjang tahun ini yang mencapai Rp 77 triliun.
Asal tahu saja, hingga akhir tahun ini, Jamkrindo membidik penjaminan kredit komersial sebesar Rp 69,5 triliun dan KUR sebesar Rp 7,5 triliun.
Direktur Jamkrindo Bakti Prasetyo mengatakan, semula target KUR untuk tahun ini sebesar Rp 15 triliun.
"Namun, karena penyaluran KUR baru berjalan sejak Agustus 2015, makanya target direvisi menjadi hanya sekitar Rp 7,5 triliun," ungkap Bakti di Nusa Dua, Bali, Selasa (17/11).
Dari total penjaminan yang sudah terealisasi tersebut, porsi penjaminan kedit komersial masih mendominasi, yaitu sebesar Rp 47,49 triliun atau sekitar 90,98%. Sementara, porsi penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) pada periode yang sama senilai Rp 4,71 triliun.
Meski belum mencapai target, namun penjaminan kredit komersial sejauh ini sudah melampaui realisasi tahun lalu yang sebesar Rp 21 triliun. Sedangkan penjaminan KUR masih di bawah pencapaian tahun lalu, yaitu Rp 18 triliun.
Per 17 November 2015, Jamkrindo berhasil mengumpulkan imbal jasa penjaminan (IJP) sekitar Rp 1,39 triliun. Sumbangan dari kredit komersial sebesar Rp 628,28 miliar atau sudah 77% dari target sepanjang tahun ini.
Sementara, kontribusi IJP dari penjaminan KUR masih lebih besar, yaitu 691,62 miliar atau setara 94% dari target tahun ini.
Penghasilan dari KUR lebih besar, lantaran rate IJP di segmen ini mencapai 2,275%. Sedangkan rate IJP kredit komersial yang konsumtif berkisar 0,3%-1,8% dan kredit produktif sekitar 1,1%-1,85%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News