Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan memacu penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyatakan penyaluran KUR terus meningkat dengan kualitas kredit yang terkendali. Adapun realisasi KUR tembus mencapai Rp 299,64 triliun yang dinikmati oleh 6,26 juta debitur per 31 Oktober 2022.
“Realisasi itu mencapai 80,30% dari target penyaluran KUR 2022 mencapai Rp 373,17 triliun. Sedangkan total outstanding KUR mencapai Rp 450 triliun yang diberikan kepada 38,42 debitur dengan rasio non performing loan (NLP) di posisi 1,27%,” paparnya kepada Kontan.co.id pada Rabu (9/11).
Lebih rinci, penyaluran KUR mikro mendominasi dengan kontribusi 65,90% atau sebesar Rp 197,47 triliun kepada 5,26 juta debitur. Lalu KUR kecil menyumbang 32,32% atau sebanyak Rp 96,84 triliun kepada 391.026 debitur.
Sedangkan KUR super mikro sebanyak Rp 5,30 triliun kepada 602.554 juta debitur. Lalu, KUR untuk pekerja migran Indonesia sebanyak Rp 21,69 miliar kepada 889 debitur.
Baca Juga: BRI Sudah Salurkan KUR Sebesar Rp 206,56 Triliun hingga Oktober
Asal tahu saja, meski bunga acuan Bank Indonesia terus mendaki hingga level 4,75%, pemerintah masih mempertahankan suku bunga kredit usaha rakyat (KUR). Sebenarnya pemerintah sudah beberapa kali memberi subsidi bunga, terakhir pemerintah menetapkan bunga KUR 6% pada 2020.
Padahal, sebelumnya bunga KUR bertengger di level 7%. Guna memacu pertumbuhan ekonomi, pemerintah kembali menambah subsidi bunga sehingga bunga KUR yang berlaku sampai akhir 2022 sebesar 3%. Sehingga, tidak ada lagi tambahan plafon KUR tahun ini.
“Untuk sementara belum ada kebijakan untuk melakukan perubahan tingkat suku bunga KUR,” tegasnya.
Artinya, suku bunga 3% masih akan diterapkan sampai akhir tahun. Namun sampai saat ini, pemerintah belum menentukan suku bunga KUR untuk tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News