kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rekening khusus devisa hasil ekspor sumber daya alam di bank masih mini


Kamis, 19 September 2019 / 15:13 WIB
Rekening khusus devisa hasil ekspor sumber daya alam di bank masih mini


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank besar di kelas Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 4 terus mendorong para eksportir sumber daya alam (SDA) untuk membuka rekening khusus guna menampung devisa hasil ekspor (DHE).

Ini sesuai kewajiban yang tertera dalam PP 1/2019 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam. Dan Peraturan Bank Indonesia 21/3/PBI/2019 tentang Penerimaan Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam.

Baca Juga: Bank Mandiri mencatat penjualan SBR008 sebesar Rp 205 miliar

Dua beleid tersebut mewajibkan DHE SDA mesti ditempatkan sejak semester 2-2019 ini dalam rekening khusus (Reksus) di bank dalam negeri. Bentuknya bisa beragam simpanan seperti tabungan, giro, deposito, hingga escrow account.

Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100) Haru Koesmahargyo menyatakan saat ini masih banyak debitur perseroan yang berorientasi ekspor namun belum membuka Reksus.

“Oleh karenanya, kami terus melakukan sosialisasi mengenai ketentuan dan kemudahan membuka Reksus di BRI. Sementara hingga Agustus 2019 setidaknya sudah ada 50 perusahaan yang membuka Reksus dengan nilai simpanan mencapai Rp 700 miliar,’ katanya kepada Kontan.co.id

Haru menambahkan, sektor industri yang telah banyak membuka Reksus di BRI berasal dari industri berbasis kertas, dan pertambangan.

Baca Juga: BI kembali memangkas BI 7 day reverse repo rate sebesar 25 bps menjadi 5,25%

Meski demikian, nilai simpanan Reksus DHE SDA di bank dengan aset terbesar di tanah air ini tercatat masih mini. Sebab, nilai kredit ekspor yang telah dikucurkan perseroan hingga Agustus 2019 telah mencapai Rp 19,5 triliun.

“Kami terus berkomitmen untuk mendukung pembiayaan usaha berorientasi ekspor dalam memperkuat devisa nasional. Ami juga optimistis pertumbuhan kredit ekspor kami bisa tumbuh double digit hingga akhir tahun,” lanjutnya.

Sedangkan Corporate Secretary PT Bank Central Asia Tbk Raymond Yonarto juga menyatakan hal senada. Saat ini nilai simpanan Reksus DHE SDA di perseroan belum optimal.

Baca Juga: Kolaborasi dengan PrivyID, Investree gunakan tanda tangan digital

“Sampai saat ini Reksus DHE SDA di BCA nilainya mencapai sekitar Rp 150 miliar. Simpanan tersebut mayoritas berasal dari perusahaan di sektor industri distribusi, pergudangan, ekspor dan aneka manufaktur,” katanya kepada Kontan.co.id.

Sementara hingga semester 1-2019 lalu, bank swasta terbesar di tanah air ini punya portofolio kredit ekspor senilai Rp 1,9 triliun. Tumbuh 7,5% (yoy) dibandingkan periode serupa tahun lalu.

Sedangkan sejumlah BUKU 3 seperti PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN, anggota indeks Kompas100) justru mengaku belum menyiapkan produk Reksus DHE SDA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×