kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.849   -109,00   -0,69%
  • IDX 7.424   -67,79   -0,90%
  • KOMPAS100 1.148   -11,00   -0,95%
  • LQ45 908   -12,48   -1,36%
  • ISSI 226   -0,20   -0,09%
  • IDX30 468   -7,19   -1,52%
  • IDXHIDIV20 565   -8,01   -1,40%
  • IDX80 132   -1,10   -0,83%
  • IDXV30 140   -0,55   -0,39%
  • IDXQ30 156   -2,13   -1,34%

Rencana bisnis bank kecil di tangan para pengendalinya


Minggu, 05 Desember 2021 / 20:51 WIB
Rencana bisnis bank kecil di tangan para pengendalinya
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah?Bank Bisnis Internasional di Bandung


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

Pengembangan digital banking itu meliputi pembukaan rekening online, deposito online, pinjaman personal online, kartu kredit, sistem open API guna layanan terintegrasi, dan BI Fast guna peningkatan layanan, serta peningkatan infrastruktur dan sistem keamanan teknologi informasi 

Adapun PT Michael Joseph Sampoerna & Ekadharmajanto Kasih melalui PT Sampoerna Investama tetap berkomitmen menjadi pengendali bank PT Bank Sahabat Sampoerna. 

Per November 2021, bank ini sudah mencapai modal inti Rp 2 triliun. Henky Suryaputra, Direktur Keuangan & Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna mengatakan, pemenuhan modal inti dilakukan dari pemegang saham eksisting dan hadirnya beberapa pemegang saham baru, serta melalui akumulasi laba yang didapat. 

Dalam mengembangkan bank ini, Sampoerna Group akan tetap melakukan kolaborasi dengan berbagai mitra dan melakukan tranformasi digital. Saat ini, perseroan sudah memiliki beberapa mitra. Terbaru, bank ini telah bekerjasama dengan KoinWorks menghadirkan layanan digital KoinWorks NEO. 

"Bank Sampoerna telah melakukan transformasi digital untuk memenuhi kebutuhan nasabah, selama beberapa tahun terakhir sebagaimana terefleksikan antara lain pada berbagai layanan berbasis digital, kerja sama layanan dengan berbagai pihak, dan peningkatan jumlah transaksi virtual accounts,"' kata Henky pada KONTAN, Jumat (3/12).

Baca Juga: Tiga emiten ini akan gelar rights issue, cek rekomendasi dari analis

Dia bilang, Bank Sampoerna tidak melihat bank digital atau konvensional sebagai dikotomi tetapi lebih melihat layanan digital dan non-digital sebagai pelengkap untuk memenuhi kebutuhan nasabah.

Salim Group juga tetap berkomitmen dalam membangun  PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA). Lewat PT Indolife Pensiontama, perusahaan ini siap menjadi pembeli siaga  dalam rencana rights issue yang sedang digelar perseroan saat ini. 

Daniel Budirahayu Direktur Utama Bank Ina mengatakan, kolaborasi tersebut akan membuka peluang bagi perseroan untuk bekerjasama dengan perusahaan lain di Salim Group. "Kolaborasi dengan Salim Group akan terus kami tingkatkan," terang Daniel. 

Dia menambahkan, untuk sementara ini konsep pengembangan Bank Ina yang akan dilakukan akan tetap Hybrid yakni menyediakan layanan konvensional dan unit digital. Bank ini akan melakukan peluncuran inovasi-inovasi digital baru setelah rampung menggelar penambahan modal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×