Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Bank ini baru memulai kegiatannya pada 5 Januari 1955. Kegiatan operasional itu bermula di sebuah bangunan yang terletak di Jalan Telepon Kota Nomor 2 Jakarta Barat. Bank Persatuan Dagang Indonesia mengantongi izin bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1937/U.M.II tertanggal 19 Februari 1957.
Sejak 1967, Bank Persatuan Dagang Indonesia mulai bertumbuh dan Djaja Ramli semakin bersemangat menggarap secara serius. Pada 20 Agustus 1971, Djaja Ramli mengubah nama bank jadi PT Bank Bali.
Baca Juga: Harga akuisisi saham Bank Permata disebut Rp 1.396 per saham, begini respons Astra
Di 1989, Bank Bali go public dan tercatat di Bursa Efek Jakarta dengan kode saham BNLI. Bank Bali pun berkembang pesat.
Pada 1994, kantor pusat Bank Bali pindah ke Jalan Sudirman Kav. 27. Saat itu, Bank Bali memiliki 243 kantor cabang dan cabang pembantu di Indonesia serta dua kantor cabang luar negeri di Los Angeles dan Cayman Island.
Baca Juga: Dikabarkan bakal crossing saham besok, ini kata analis soal saham BNLI dan ASII
Saat krisis moneter mendera Indonesia yang berujung pada penutupan banyak bank, Bank Bali pun kena imbasnya. Pada 1999, Standard Chartered Bank masuk sebagai mitra strategis dengan menyuntikkan modal sebesar 20%.
Di bawah pengelolaan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), kemudian empat bank melebur ke Bank Bali pada tahun 2002 yakni Bank Universal, Bank Prima Express, Bank Artamedia dan Bank Patriot. Kemudian pada tanggal 18 Oktober 2002, nama PT Bank Bali Tbk diganti menjadi Bank Permata Tbk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News