kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Restrukturisasi turun, risiko kredit bank ikut melandai


Rabu, 01 Desember 2021 / 20:55 WIB
Restrukturisasi turun, risiko kredit bank ikut melandai
ILUSTRASI. Petugas teller melayani nasabah di kantor cabang BCA Thamrin Jakarta, Jumat (2/7). Restrukturisasi turun, risiko kredit bank ikut melandai.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kebijakan restrukturisasi kredit bagi industri perbankan harus diwaspadai. Mengingat, kebijakan ini berpotensi meningkat risiko kredit atau loan at risk (LAR), terutama pada bank - bank besar. 

Untungnya, restrukturisasi kredit perbankan mulai turun sehingga LAR terjaga di level yang aman. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk misalnya, berhasil memperbaiki rasio LAR dari 21,19% di Juni 2021 menjadi 20,26% di September 2021. 

Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri, Ahmad Siddik Badruddin, memproyeksi LAR, akan terus mengalami perbaikan sampai akhir tahun ini. Dengan kisaran 19% - 20% seiring perbaikan kualitas kredit dan peningkatan ekspansi kredit. 

Dengan realisasi itu, Bank Mandiri makin yakin risiko kredit bisa terjaga pada tahun depan. Terlebih, bank melihat situasi perekonomian tahun depan mulai berangsur pulih mendekati keadaan normal. 

Baca Juga: Perbaiki kualitas aset, perbankan jaga risiko kredit

"Kami memproyeksikan LAR akan terus mengalami perbaikan. Proyeksi kami menunjukkan total LAR, termasuk dampak Covid-19 akan membaik dan mencapai kisaran 15% - 16% pada tahun 2022," kata Siddik, Rabu (1/12). 

Berbagai strategi telah dipersiapkan Bank Mandiri agar rasio LAR tetap aman. Diantaranya, melakukan monitoring dan perbaikan kualitas kredit hasil restrukturisasi akibat Covid-19.  Dengan begitu, rasio kredit macet (NPL) juga ikut susut. 

Tak hanya itu, bank pelat merah ini juga melakukan proses penyehatan terhadap debitur - debitur hasil restrukturisasi. Ia berharap, debitur bisa membayarkan kredit secara normal.

"Selain itu, Bank akan fokus menyalurkan kredit ke sektor-sektor ekonomi yang prospektif dan memiliki waktu pemulihan yang cepat sehingga mendorong pertumbuhan kredit yang lebih tinggi," terangnya. 

Baca Juga: Dorong 500 UMKM lakukan eskpor, BRI targetkan nilai transaksi capai US$ 65 juta

Tak berbeda, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk juga mencatatkan perbaikan. Bank yang fokus pada kredit perumahan ini membidik LAR kurang dari 15% tahun depan. 

Direktur Manajemen Risiko dan Transformasi BTN Setiyo Wibowo mengungkapkan, bank berupaya menjaga kualitas underwriting kredit dan memperbaiki strategi penagihan kredit melalui data analitik. 

Kemudian menurunkan jumlah restrukturisasi kredit berulang. Di samping itu, kami juga mendorong penyelesaian kredit dengan penjualan agunan secara bulk atau dalam jumlah banyak. 

Melalui strategi tersebut, bank pelat merah ini yakin risiko kredit bisa terkendali. Setiyo memproyeksikan, BTN bisa menjaga LAR di level 12% - 14% pada tahun depan. Dengan asumsi pandemi Covid-19 bisa terkendali dan ekonomi juga kembali pulih. "Kuncinya memang pada pengendalian pandemi sehingga roda ekonomi bisa kembali," terangnya. 

Jika kondisi membaik, ia berharap, debitur - debitur terdampak Covid-19 bisa kembali membayarkan kredit secara normal. Dengan begitu, kualitas kredit BTN juga semakin baik. 

Baca Juga: BTN siapkan strategi untuk jaga profitabilitas di tengah pandemi

Sebelumnya, Komisaris Independen PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Raden Pardede memberikan tanggapan terkait kinerja industri perbankan pada diskusi bertajuk Economic Outlook 2022. 

Untuk saat ini, ia menilai kinerja perbankan sudah masuk titik balik (turning point) yang terlihat dari pertumbuhan kredit serta penurunan LAR secara gradual. Berdasarkan data, LAR turun 22,3% pada September 2021. 

"Dari sisi LAR juga sudah turning point, sempat puncaknya 24,7% dan per September 22,3%. Artinya perusahaan mulai mampu membayar sebagian dari kewajibannya," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×