kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rights issue, Bank Mantap target naik kelas


Senin, 03 Oktober 2016 / 16:37 WIB
Rights issue, Bank Mantap target naik kelas


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap) menargetkan pada kuartal IV tahun ini dan tahun depan akan melakukan penerbitan saham baru alias rights issue masing masing sebesar Rp 400 miliar dan Rp 200 miliar.

Hasil rights issue tahun ini rencananya akan digunakan untuk naik kelas dari Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) I menjadi BUKU II. Sedangkan pada tahun depan rights issue dilakukan untuk ekspansi jaringan.

Direktur Utama Bank Mantap Nixon Napitupulu mengatakan, modal inti Bank Mantap pada akhir tahun ini setelah rights issue diharapkan akan menjadi Rp 1,15 triliun atau bisa masuk menjadi bank umum kelompok usaha (BUKU) II.

“Sampai tahun depan setelah rights issue untuk ekspansi diharapkan modal inti bank akan menjadi Rp 1,5 triliun,” ujar Nixon, Senin (3/10).

Menurut Nixon, setelah naik BUKU, Bank Mantap masih akan setia dengan bisnis yang ada saat ini, yaitu di segmen pensiunan dan mikro.

Sementara, tahun depan, ekspansi jaringan akan dilakukan dengan membuka 56 cabang yang kebanyakan adalah kantor cabang pembantu (KCP) dan kantor kas di daerah timur seperti Papua, Ambon dan Kendari.

Penambahan cabang pada tahun depan, menurut Nixon, lebih banyak dari tahun ini yang total hanya melakukan penambahan sebanyak 34 cabang. Tahun ini, Bank Mantap fokus menambah kantor cabang utama di luar Bali.

Setekah rights issue, nantinya porsi kepemilikan PT Pos Indonesia terdelusi jadi di bawah 20%. Sedangkan, porsi PT Taspen dan Bank Mandiri akan bertambah dari posisi saat ini yaitu masing masing sebesar 20% dan 58%.

Selain itu, untuk rasio kecukupan modal (CAR) diperkirakan naik dari posisi saat ini 26% menjadi 35% pada akhir tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×