Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |
JAKARTA. Di tengah aturan pembatasan kartu kredit oleh Bank Indonesia (BI), PT Bank Permata Tbk (BNLI) masih mampu merangkul sekitar 3.000 hingga 4.000 nasabah kartu kredit baru per bulan.
"Tiga bulan pertama di 2013 ini kami cukup bagus," klaim Direktur Retail Banking Permata, Lauren Sulistiawati, Kamis, (4/4).
Sejak adanya aturan Bank Indonesia (BI) yang memberlakukan pembatasan kartu kredit, Lauren menghitung bahwa memang terjadi penurunan jumlah kartu. Namun, penurunan itu tak drastis.
Awalnya, Lauren mengaku perbankan kaget dengan pembatasan tersebut. Namun ke depannya, ia menilai itu membuat industri kartu kredit menjadi lebih sehat.
Dulu, Permata masih sempat mencapai 8.000 kartu baru per bulan. Saat ini memang tinggal separuhnya saja.
"Tapi kualitasnya lebih bagus," klaim Lauren.
Menurutnya, wajar dengan pembatasan bunga kartu kredit, ada penurunan terhadap bisnis. Tapi jika hal tersebut dibiarkan saja, pendapatan Permata bisa jatuh 10%-15%. Maka dari itu, strategi yang dilakukan untuk mengatasinya yaitu meningkatkan penjualan dan membuat program sehingga bisa lebih menghasilkan pendapatan kartu.
Nasabah kartu kredit Permata pun sudah memiliki chip di kartu kreditnya sejak 4 tahun lalu. Hanya saja, disebut Lauren bahwa kendala dari penggunaan chip tersebut adalah pengeluaran biaya yang luar biasa. Ini karena mesin ATM dan EDC yang harus disesuaikan. Kemudian kartu nasabah pun harus ditukar untuk diganti dengan yang baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News