Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Muamalat Tbk hingga saat ini masih berkutat mencari calon investor untuk kembali menopang kinerja perusahaan yang tengah anjlok. Melihat hal tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun angkat bicara. Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Slamet Edy Purnomo menjelaskan beberapa fakta mengenai Bank Muamalat yang kini tengah ada di dalam radar OJK.
Pertama, OJK menegaskan bahwa pada saat ini terdapat beberapa calon investor yang berminat dan sedang berproses untuk memperkuat permodalan bank. "Melalui strategic investor dan melakukan langkah-langkah perbaikan lainnya," terangnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (14/11).
Baca Juga: Berkat ponsel, pengguna uang elektronik naik empat kali lipat dari 2016
Selain itu, OJK juga telah memberikan kesempatan kepada calon investor yang sudah melakukan langkah-langkah strategis terkait investasi di bank syariah pertama tersebut. Dalam keterangannya OJK mengaku telah memberikan ruang kepada konsorsium lokal maupun asing, BUMN dan atau Non BUMN.
Meski begitu, untuk dapat masuk sebagai investor Bank Muamalat, OJK menegaskan bahwa calon investor harus lebih dulu memenuhi persyaratan dan persetujuan dari pemegang saham bank.
Tak hanya itu, calon investor juga harus menunjukkan keseriusan dengan menempatkan dana escrow account dan menjamin sustainable bisnis bank. "Calon investor yang berminat dapat langsung menghubungi pemilik dan atau melaporkan kepada OJK dengan menunjukkan keseriusannya," sambungnya.
Mengenai kinerja perusahaan, OJK sebagai pengawas perbankan menegaskan akan terus mengawasi proses penguatan permodalan dan langkah-langkah perbaikan yang dilakukan Bank Muamalat dengan benar dan sustainable. Di samping itu, OJK terus meminta manajemen bank untuk melakukan langkah perbaikan, berupa peningkatan efisiensi dan manajemen alias governance yang baik.
Sebelumnya, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk kembali menggaungkan rencana penambahan modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue.
Baca Juga: BRI catat 62 juta transaksi mesin EDC hingga kuartal III 2019
Dalam keterbukaan di situs Muamalat, Jumat (8/11), pionir perbankan syariah di Indonesia itu mengumumkan akan meminta persetujuan para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 16 Desember mendatang.
Masih dalam keterbukaan, Bank Muamalat menuturkan bahwa pihaknya berencana mengeluarkan saham seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham dalam jumlah sebanyak-banyaknya 32,96 miliar saham.
Memakai asumsi itu, artinya Bank Muamalat menargetkan perolehan dana sebesar Rp 3,29 triliun lewat aksi korporasi tersebut. Adapun, perkiraan periode pelaksanaan penambahan modal tersebut masih belum ditentukan.