Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai dengan empat bulan pertama, rasio profitabilitas PT Mandiri Tunas Finance (MTF) terus mengalami pertumbuhan. Hal ini terlihat dari kenaikan return on asset (RoA).
Direktur PT Mandiri Tunas Finance Harjanto Tjitohardjojo mengatakan, sampai dengan bulan April 2018, perseroan mencatat RoA sebesar 3,50%, atau naik 94 basis poin (bps) dari periode yang sama di tahun lalu yakni 2,56%.
Menurutnya, pertumbuhan RoA itu dipengaruhi, oleh tiga faktor, di antaranya adalah kinerja penyaluran pembiayaan, kemudian perbaikan kredit macet (NPF) dan cost efficiency ratio (CER).
“Itu semua yang membuat pertumbuhan penyaluran pembiayaan kami di kuartal pertama cukup baik. Ada juga perbaikan dari sisi NPF di bandingkan tahun lalu, sehingga biaya pencadangan tidak membebani dan bisa mengurangi persentase biaya secara persentase,” Harjanto kepada Kontan.co.id, Minggu (27/5).
Sementara CER, Mandiri Tunas Finance berupaya menekan nilai pendapatan dengan pembiayaan yang dikeluarkan. Dari sini, Mandiri Tunas Finance bahkan, berhasil menekan sampai 85% dari total bajet perusahaan.
Strategi lainnya, dengan menjual produk multiguna yang bisa hasilkan margin besar. Serta tidak lupa, mengandalkan pembiayaan dari produk syariah yaitu BSM Oto yang bisa memberikan tambahan pendapatan non bunga (fee base income) bagi perusahaan.
RoA sendiri, merupakan instrumen untuk mengukur kemampuan suatu multifinance, dalam menghasilkan keuntungan dari sisi aset yang dimilikinya. Semakin tinggi RoA berarti rasio profitabilitas multifinanfe semakin baik dari segi penggunaan aset.
Oleh karenanya, rasio profitabilitas yang membaik ini didukung oleh kenaikan laba bersih. Diketahui laba sesudah pajak perseroan hingga April 2018 yaitu Rp 132 miliar, naik 86,3% dari capaian tahun lalu yakni Rp 71 miliar.
Sedangkan dari sisi aset, Mandiri Tunas Finance mencatatkan pertumbuhan sebesar 27,5%, dari total aset Rp 16,25 triliun di tahun 2018. Sementara, penyaluran pembiayaan mencapai Rp 9,51 triliun, naik 62% dari tahun lalu.
Kinerja perseroan RoA makin gemilang, berkat strategi perusahaan yang sukses menekan kredit macet sampai dengan April di angka 0,75%, atau turun dari periode yang sama di tahun lalu sebesar 1,31%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News