Reporter: Annisa Fadila | Editor: Lamgiat Siringoringo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan uang masyarakat meningkat di tengah pandemi virus korona (Covid-19). Ini terekam dari transaksi gadai di PT Pegadaian yang meningkat.
Kepala Humas Pegadaian Basuki Tri Andayani mengatakan, hingga saat ini, barang jaminan gadai didominasi oleh emas sebesar 95%. Sedangkan sisanya 5% barang jaminan non emas seperti kendaraan bermotor, alat rumah tangga hingga barang elektronik.
Hingga Maret, Pegadaian telah menerima gadai baik konvensional maupun syariah sebesar Rp 36,3 triliun. Pencapaian ii mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2019.
Menurutnya, pada periode yang sama di tahun 2019 tercatat Pegadaian telah menyalurkan pinjaman gadai konvensional maupun syariah hanya Rp 30,6 triliun.
“Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, terdapat peningkatan sekitar 18%,” ujar Basuki kepada KONTAN Senin (27/4).
Saat pembatasan sosial skala besar terjadi di banyak daerah, Pegadaian juga meningkatkan transaksi online melalui Pegadaian Digital. Sehingga masyarakat tidak diharuskan untuk mendatangi kantor Pegadaian ketika membutuhkan pinjaman.
"Gadai online tersebut dapat dilakukan dengan men-download aplikasi terlebih dahulu melalui situs App store maupun Playstore," ujarnya.
Terkait dengan korona, Pegadaian juga sudah mulai memberikan relaksasi bagi nasabahnya yang terdampak pandemi korona. Pemberian keringanan ini karena mengikuti imbauan dari pemerintah.
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk pegadaian Harianto Widodo mengatakan, telah memberikan keringanan kepada para nasabahnya.
Ia mengatakan, bentuk keringanan yang diberi berupa penundaan waktu pembayaran angsuran, perpanjangan masa kredit serta pembebasan denda angsuran untuk produk non gadai.
Insentif itu berupa perpanjangan masa kredit dan pembebasan denda angsuran untuk produk non gadai seperti Kreasi, Kreasi Ultra Mikro, Kreasi Ekspress, Loan dan Lreasi Multi Guna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News