kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Saham Bank BUMN Diobral, BBCA dan BRIS Diborong Asing! Begini Kata Analis


Jumat, 09 Mei 2025 / 17:34 WIB
Saham Bank BUMN Diobral, BBCA dan BRIS Diborong Asing! Begini Kata Analis
ILUSTRASI. Saham perbankan terlihat banyak dilego asing pada perdagangan Kamis (8/5). Adapun total penjualan oleh investor asing sebesar Rp 841,59 miliar. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/08/05/2025


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Saham perbankan terlihat banyak dilego asing pada perdagangan Kamis (8/5). Adapun total penjualan oleh investor asing sebesar Rp 841,59 miliar, dan total pembelian oleh investor asing sebanyak Rp 64,75 miliar.

Jika dilihat dari data RTI, saham PT Bank Mandiri (BMRI) menjadi saham yang paling banyak dijual asing pada perdagangan (8/5) dengan nilai Rp 453,93 miliar. Pada penutupan perdagangan Jumat (9/5) sahamnya terlihat turun 0,42% ke level Rp 4.770 per saham.

Di posisi kedua ada PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang sahamnya banyak dijual asing mencapai Rp 271,31 miliar. Meski begitu pada penutupan perdagangan hari ini sahamnya terlihat menghijau 1,32% ke level Rp 3.840 per saham.

Baca Juga: IHSG Naik Tipis 0,07% ke 6.832 pada Jumat (9/5), SMRA, INCO, MEDC Top Gainers LQ45

Selanjutnya yakni PT Bank Negara Indonesia (BBNI) yang sahamnya banyak dijual asing mencapai Rp 101,06 miliar pada perdagangan kemarin. Hal ini membuat harga sahamnya susut 0,49% ke level Rp 4.100 per saham pada penutupan perdagangan hari ini.

Di sisi lain, ada saham PT Bank Central Asia (BBCA) dan PT Bank Syariah Indonesia (BRIS) yang sahamnya banyak dibeli oleh investor asing.

BBCA menjadi bank yang sahamnya paling banyak dibeli oleh investor asing pada perdagangan kemarin (8/5) dengan nilai Rp 116,34 miliar. Hal ini membuat sahamnya pada perdagangan hari ini menguat 0,28% ke level Rp 9.000 per saham.

Sementara saham BRIS dibeli oleh investor sebanyak Rp 59,54 miliar. Sahamnya pun terlihat menguat 1,83% pada penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 2.780 per saham.

Analis Infovesta Utama, Ekky Topan menilai, Saham BBCA dan BRIS terlihat terus diakumulasi oleh investor asing, seiring dengan rilis kinerja keuangan kuartal I/2025 yang cukup solid.

Sebaliknya, kata Ekky saham BMRI dan BBNI tercatat mengalami tekanan jual dari investor asing dalam beberapa hari terakhir.

"Untuk BBRI, penjualan asing kemarin cukup besar, namun secara akumulasi dalam beberapa hari terakhir masih tidak sebesar BBNI dan BMRI," kata Ekky kepada kontan.co.id, Jumat (9/5).

Baca Juga: Asing Buru Saham-Saham Ini Saat IHSG Terkoreksi Kemarin, ANTM dan BBCA Teratas

Menurut Ekky, keunggulan BBCA dibanding bank lain terletak pada kinerja yang konsisten. BBCA masih mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang positif dengan manajemen risiko yang baik. Selain itu, kekuatan BBCA di segmen ritel juga disebut sangat dominan dengan basis nasabah yang luas.

Sementara itu, BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia disebut memiliki prospek pertumbuhan jangka panjang yang menjanjikan, seiring dengan pertumbuhan ekonomi syariah dan dukungan pemerintah yang kuat terhadap pengembangan sektor ini.

Ekky menyebut, saham BBCA berpotensi melanjutkan penguatan untuk menguji level resistance di Rp10.000, dan jika momentum berlanjut, target berikutnya berada di Rp11.250.

"Adapun BRIS saat ini terlihat mengalami koreksi teknikal, namun menurut saya masih berpeluang untuk naik ke area Rp3.200–Rp3.300 pada bulan Mei, apabila terjadi pembalikan arah dan momentum beli kembali muncul," jelasnya.

Di sisi lain, pada perdagangan hari ini, sektor perbankan disebut bergerak cenderung netral setelah mengalami koreksi pada sesi sebelumnya.

"Potensi aksi profit taking tentu tetap ada, terutama menjelang libur panjang. Namun, jika melihat pergerakan hari ini, tekanan jual terlihat cukup terbatas," ujar Ekky.

Baca Juga: Ada Potensi Profit Taking di Bursa Jelang Libur Waisak, Saham-Saham Ini Bisa Dilirik

Sementara Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila mengatakan, saham BBCA dan BRIS masih menarik untuk asing karena secara fundamental masih kuat dengan rasio keuangan yang masih stabil.

"Untuk BBCA juga memiliki likuiditas yang tinggi. Adapun BRIS sendiri terpantau menarik karena dari sisi penetrasi masih rendah jadi ada potensi pertumbuhan jangka Panjang yang baik," terangnya.

Ia pun menyarankan saham BMRI masih bisa dipantau dengan target Rp 6.100. "BMRI juga secara valuasi masih terbilang relative murah," katanya.

Di sisi lain Indy menilai, untuk sekarang belum ada sentimen dari domestik maupun eksternal untuk menopang pasar dan saham perbankan dengan signifikan sehingga ada potensi dari investor untuk profit taking.

Selanjutnya: Driver Ojol Demo Grab Hemat, Desak Pemerintah Bertindak

Menarik Dibaca: Riset NTT DATA Ungkap Potensi Transformasi GenAI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×