Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pasar saham Indonesia mendapat tekanan dan membuat IHSG jatuh lebih dari 6% di akhir perdagangan sesi pertama hari ini (18/3). Alhasil, saham perbankan besar yang masuk kategori KBMI 4 juga terlihat anjlok.
Hingga perdagangan akhir pertama, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melorot 6,27% ke level Rp3.590 per saham. Disusul, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) ikut melemah 5,54% ke Rp 4.090 per saham.
Selanjutnya ada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang terkoreksi 4,65% menjadi Rp 8.200 per saham pada akhir sesi pertama.
Sementara itu, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) anjlok 6,62% ke level Rp 4.370 per saham. Alhasil BMRI menjadi saham bank di kategori KBMI 4 yang mengalami koreksi paling dalam.
Analis Infovesta Utama Ekky Topan mengatakan, koreksi saham bank ini diprediksi bisa terus berlanjut walau masih memiliki peluang menguat dalam jangka pendek
Dia pun memperkirakan, saham BBCA berpeluang melemah ke kisaran Rp 8.000 per saham, BMRI ke level Rp 4.000 per saham, BBRI berpeluang kembali menuju Rp 3.300 dan saham BBNI ke level Rp 3.600.
“Itu hanya potensi penurunan beikutnya,” kata dia kepada Kontan, Selasa (18/3).
Dengan melihat valuasi saham bank yang murah dan potensi memberikan dividen, Ekky masih merekomendasikan untuk trading jangka pendek untuk saham bank.
“Atau wait and see untuk meminimalisir risiko,” sarannya.
Senada, analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto mengatakan, sulit menaksir hingga sejauh mana saham-saham big banks tersebut menyentuh level bottom.
“Dan mungkin sebaiknya tidak perlu dicari bottom karena nanti akan terlihat seiring meredanya tekanan jual dan trend berbalik,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (18/3).
Menilik pencapaian tahun 2024, menurut Pandhu, harga saham-saham big banks saat ini terbilang murah.
“Namun perlu diwaspadai jika hasil kuartal I-2025 nanti ternyata mengecewakan, akan perlu adjustment valuasi harga wajarnya,” wantinya.
Ia memperkirakan, fair value saham-saham big banks tersebut yakni Rp 4.500 untuk BBRI, Rp 5.500 untuk BMRI, Rp 11.000 untuk BBCA, dan kisaran Rp 5.300 untuk BBNI.
Pandhu pun memberikan rekomendasi average down bila saldo kas masih tersisa. Selain itu, usahakan harga rata-rata dapat mencapai 20% atau lebih rendah dari fair value.
“Sebaiknya jangan habiskan cash-nya,” sarannya.
Selanjutnya: Robert Kiyosaki Peringatkan Kehancuran Pasar, Lebih Parah Dibanding Tahun 1929
Menarik Dibaca: Bibit Siklon Tropis Beredar di Barat Daya Banten, Cuaca Hujan Lebat di Provinsi Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News