Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
Ramon optimistis bahwa hal ini akan berdampak positif pada permintaan KPR. Hingga akhir tahun 2024, pertumbuhan KPR BTN ditargetkan sejalan dengan pertumbuhan kredit, yaitu pada kisaran 10%-11%.
"Pada tahun 2025, kami menargetkan KPR akan tumbuh lebih tinggi, di tengah kondisi ekonomi dan suku bunga yang sudah lebih baik,” ujarnya pada Rabu (9/10).
Dalam riset terbaru analis Indopremier Sekuritas yang ditulis Anthony dan Jovent Muliadi pada 24 September 2024, mereka sepakat bahwa program tersebut bisa menjadi sentimen positif. Terlebih, BTN juga mengusulkan skema subsidi suku bunga baru untuk menggantikan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang ada saat ini.
Baca Juga: Ini Strategi BTN Mendukung Program 3 Juta Rumah Pemerintah Prabowo
Jika disetujui dan dilaksanakan pada tahun 2025, mereka berdua melihat subsidi bunga skema baru yang diusulkan berpotensi meningkatkan NIM BTN hingga 7 basis poin yang berarti ada kenaikan 12% pada pendapatan untuk full year di 2025.
Di sisi lain, penurunan suku bunga yang baru-baru ini terjadi juga berdampak positif terhadap NIM milik BTN.
Mereka pun menilai pemotongan bunga acuan 25 basis poin akan menyebabkan peningkatan NIM sebesar 6 basis poin dan peningkatan laba bersih proyeksi akhir 2025 sebesar 5,4%.
“Kami mempertahankan keputusan beli dan meningkatkan target harga kami menjadi Rp 2.120,” tulis mereka dalam risetnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News