kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Sampai April, PNM salurkan pembiayaan Rp 1 triliun


Senin, 25 Mei 2015 / 11:07 WIB
Sampai April, PNM salurkan pembiayaan Rp 1 triliun
ILUSTRASI. Kontan - BRI Kilas Ultra Mikro Online


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Perlambatan pertumbuhan ekonomi di awal tahun ini ikut merembet kepada kinerja PT Permodalan Nasional Madani  (PNM). Dalam empat bulan pertama tahun ini, penyaluran pembiayaan PNM masih di bawah ekspektasi.

Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja mengatakan, dalam periode Januari hingga April 2015, jumlah kredit yang dialirkan mencapai Rp 1 triliun. Jumlah itu setara dengan 28,5% dari target pembiayaan PNM sepanjang tahun ini yakni Rp 3,5 triliun.

Seharusnya, sampai bulan April 2015, nilai pembiayaan yang dikucurkan kepada nasabah mencapai 33,3% dari target atau sekitar Rp 1,17 triliun. "Perlambatan ekonomi yang juga dirasakan oleh unit usaha kecil menengah (UMKM) sehingga membuat penyaluran pembiayaan belum maksimal," ujar Parman.

Diantara kredit yang disalurkan PNM, paling banyak mengalir ke nasabah yang bergerak di segmen perdagangan. Sisanya, kredit PNM mengucur ke berbagai sektor lain seperti perikanan, perkebunan hingga jasa.

Walaupun penyaluran pembiayaan masih jauh dari harapan, Parman optimistis, bisa mencapai target yang dipatok awal tahun ini. Dengan demikian, PNM belum memutuskan untuk merevisi target.

Parman meyakini, kondisi ekonomi di paruh kedua akan membaik. Alhasil, kebutuhan pendanaan UMKM akan meningkat. Sehingga, PNM masih memiliki peluang untuk tumbuh meski harus bekerja keras di sisa tahun ini.

Sekadar informasi, di sepanjang tahun 2014 lalu, penyaluran pembiayaan PNM hampir mencapai Rp 3 triliun dengan 79.600 nasabah aktif.  Sedangkan aset PNM yang terkumpul mencapai Rp 5,3 triliun. Jika target pembiayaan tahun ini tercapai, bisnis PNM tahun ini lebih tinggi 16% dari tahun lalu.

Tak cuma kucuran kredit yang terpapar kondisi ekonomi, rasio kredit macet atawa non performing loan (NPL) ikut merangkak naik. Lesunya bisnis para debitur berdampak terhadap kemampuan membayar pinjaman.

Menurut catatan PNM, akhir tahun lalu rasio kredit macet PNM berada level 2,8%. Nah, tahun ini PNM menargetkan batas atas rasio NPL sebesar 3,5%. "Di April NPL sempat menyentuh 4%," kata Parman.

Menurut Parman, penurunan kualitas cicilan ini karena mandeknya beberapa kegiatan bisnis dari nasabah mereka. Tingkat konsumsi yang menurun dari masyarakat menyebabkan tingkat penghasilan nasabah PNM melorot. Konsekuensinya kemampuan membayar cicilan pun ikut terganggu.

Meski rasio kredit macet melonjak di awal tahun, Parman masih yakin, rasio NPL PNM bakal kembali melandai sampai tutup tahun ini. Di akhir tahun ini, rasio kredit macet PNM  diupayakan sama seperti tahun lalu.

Demi menjaga rasio NPL, PNM terus melakukan pelatihan kepada 10.000 sampai 15.000 UMKM untuk meningkatkan tata kelola, nilai tambah hingga akses pasar. Selain rajin memberikan edukasi, PNM juga akan membantu UMKM untuk mengembangkan bisnisnya.  "Diantaranya, kami bantu mencarikan pangsa pasar yang belum mereka garap," imbuh Parman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×