Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan merupakan peluang bisnis bagi asuransi mikro. PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau Jasindo di tahun 2017 mampu mencapai cakupan premi asuransi mikro yang berasal dari 1 juta hektare lahan padi.
Menurut Direktur Operasi Ritel Jasindo Sahata L Tobing mengatakan, keberadaan asuransi di sektor holtikultura mendapat dukungan dari pemerintah.
"Karena itu kita mendukung program pemerintah, di samping peluang bisnis," katanya saat dihubungi Kontan.co.id pada Senin (15/1).
Di tahun ini, Jasindo menargetkan pendapatan premi di unit asuransi mikro mencapai Rp 250 miliar. Sahata mengatakan, target itu bisa saja sewaktu-waktu berubah setelah bisnis asuransi mikro berjalan normal.
"Bisa di angkat ke Rp. 300 (miliar) pertumbuhannya," jelas Sahata.
Selain itu, Jasindo juga berencana untuk menyiapkan beberapa produk asuransi yang bisa meng-cover produk pertanian lainnya. "Cabai, bawang, termasuk tebu. Itu yang lagi kita kembangkan," kata Sahata.
Produk tersebut diharap Jasindo bisa diluncurkan segera mungkin. Saat ini, perusahaan pelat merah tersebut masih mengurus izin ke Otoritas Jasa Keuangan, serta menyiapkan tim yang melakukan perhitungan terhadap nilai potensi bisnis tersebut.
Sebelumnya di akhir tahun 2017, Jasindo sudah meluncurkan produk asuransi yang menjamin produk pertanian dan pangan lainnya seperti jagung dan udang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News