kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sebanyak 6,6% Penyaluran Kredit BSI Tertuju ke Sektor Pertanian dan Perkebunan


Rabu, 21 September 2022 / 07:55 WIB
Sebanyak 6,6% Penyaluran Kredit BSI Tertuju ke Sektor Pertanian dan Perkebunan


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk berupaya meningkatkan penyaluran kredit ke sektor pertanian dan perkebunan. Seiring komitmen BSI untuk mendukung green economy dan langkah memperkuat ketahanan pangan nasional.

BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 12,6 triliun untuk sektor pertanian dan perkebunan per Juni 2022. Jumlah tersebut berkontribusi 6,6% dari total penyaluran kredit BSI di paruh pertama tahun ini. 

Guna meningkatkan kredit ke sektor ini, bank bersandi saham BRIS ini memperkuat kerja sama dengan PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) terkait penyediaan fasilitas pembiayaan dan fasilitas pengalihan hutang untuk distributor pupuk (Distributor Financing).

Baca Juga: BSI Beri Akses Pembiayaan Rp 100 Miliar ke Pupuk Kalimantan Timur

Pada tahap awal, BSI menyiapkan pendanaan lebih dari Rp 100 miliar guna mendorong para distributor pupuk naik kelas.

Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna menyampaikan pertanian dan perkebunan menjadi salah satu sektor yang dibidik perseroan guna meningkatkan kontribusi BSI dalam hal green economy.

Dengan adanya kesinambungan pertanian dan perkebunan yang dikelola dengan baik maka sektor ini akan memberikan dampak positif untuk kemajuan ekonomi yang berkelanjutan.

“Ini menjadi komitmen BSI sebagai bank syariah untuk ambil peran untuk memajukan komoditi pertanian dan perkebunan, dimulai dari hulu yakni kemudahan akses permodalan pembiayaan pupuk,” kata Anton dalam keterangan tertulis pada Selasa (20/9). 

Baca Juga: Unggul di Industri,BSI Dinobatkan sebagai BankSyariah Terbaik versi Best Syariah2022

Terkait kerja sama BSI dengan PKT, menurut Anton, kolaborasi ini sebagai inisiasi guna penyiapan akses permodalan untuk meningkatkan produktivitas distributor dan agen pupuk di Indonesia.

Selain itu, BSI juga telah menyiapkan skema pembiayaan berbasis syariah untuk lebih dari 300 perusahaan distributor PKT, khususnya terhadap distributor pupuk non subsidi.

Selain menjadi mitra untuk mengakses permodalan, BSI juga telah menyiapkan serangkaian strategi untuk meningkatkan supply chain perdagangan pupuk Indonesia.

Beberapa strategi itu di antaranya pendampingan skill dan kompetensi petani-petani daerah, literasi dan inklusi perbankan syariah untuk para Distributor pupuk. Selain itu, BSI berkontribusi melalui pembangunan desa-desa binaan BSI guna meningkatkan potensi pertanian dan perkebunan desa di tingkat lokal.

Asal tahu saja, pupuk merupakan komoditas perdagangan yang memiliki peran penting untuk sektor pertanian dan perkebunan. Hal ini juga menjadi salah satu fokus pembiayaan BSI guna mendorong kemajuan pertanian dan perkebunan di Indonesia. 

Baca Juga: Bank Syariah Indonesia (BRIS) Bukukan Laba Bersih Rp 2,13 Triliun di Kuartal II 2022

Senada dengan hal tersebut, Direktur Keuangan dan Umum PT Pupuk Kaltim Qomaruzzaman menyampaikan kerjasama ini menginisiasi penyiapan akses permodalan untuk meningkatkan produktivitas distributor dan agen pupuk di Indonesia dengan cara membantu distributor untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.

Para Distributor memiliki peranan penting untuk penyaluran pupuk sampai ke petani, sehingga ketersediaan pupuk dapat terjaga dan akses bahan baku dapat terjangkau dengan mudah.

Dengan adanya penyaluran pupuk yang tepat, maka akan berpengaruh terhadap produktivitas yang mampu meningkatkan profitabilitas petani untuk menjaga ketahanan pangan nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×