Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan rupiah yang terjadi belakangan ini membuat perbankan melakukan antisipasi.
Anggoro Eko Cahyo, Direktur Keuangan BNI bilang fluktuasi kurs dollar AS terhadap rupiah berpengaruh terhadap keuangan perbankan. "Untuk mengantisipasi fluktuasi kurs ini BNI memiliki kebijakan untuk menjaga komposisi aset valas maksimal pada limit tertentu dari total aset," kata Anggoro kepada Kontan.co.id, Selasa (24/4).
Untuk menjaga komposisi aset valas maksimal pada limit tertentu dari total aset, BNI mempunyai unit risk management. Divisi ini juga mempunyai peran menjaga net open position masih dalam batasan yang ditentukan.
Terkait dengan risiko NPL kredit valas, BNI bilang angkanya masih bisa terjaga. Ini karena komposisi pinjaman valas BNI maksimal 15%-17% dari total kredit.
Kredit valas yang disalurkan BNI menurut Anggoro spesifik untuk pembiayaan proyek yang memiliki cashflow dalam valas. Sebagai informasi NPL kredit valas relatif rendah di level 0,2% dari total loan BNI.
Untuk NPL, BNI telah menyiapkan strategi remedial dan restructuring untuk perbaikan kualitas loan tersebut. Agusman Kepala Departemen Komunikasi BI bilang dampak pelemahan rupiah ke perbankan tergantung pada posisi devisa neto (PDN).
"Sepengetahuan saya posisi devisa neto masih rendah dibanding batas maksimum 20% dari modal," kata Agusman kepada Kontan.co.id, Selasa (24/4).
Selain itu, posisi devisa neto juga berada di pososi long, sehingga masih dalam batas aman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News