Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bankir optimistis tahun depan kondisi ekonomi dan industri perbankan dapat membaik. Dengan catatan pandemi virus corona (Covid-19) ditanggulangi, dan vaksin bisa didistribusikan akhir tahun ini atau awal tahun depan.
Adapula segmen UMKM dan konsumer ditaksir sejumlah bankir bakal jadi andalan pertumbuhan kredit 2021. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso bilang dua segmen ini mulai memncatat pertumbuhan pada kuartal akhir tahun ini.
“Kredit modal kerja terutama dari UMKMdan kredit konsumsi mulai menunjukkan pertumbuhan positif dan menjadi penyumbang terbesar kredir pada September 2020, ungkapnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR pekan lalu.
Baca Juga: DPK industri naik tinggi, bank kecil masih gigit jari?
Data OJK menunjukkan, hingga September 2020, secara bulanan (mtm) kredit UMKM tumbuh paling tinggi sebesar 0,78%. Sedangkan segmen konsumsi tubuh kedua tertinggi sebesar 0,55%.
Sampai akhir tahun, Wimboh menaksir dua segmen ini akan jadi penopang pertumbuhan kredit total sebesar 2%-3%. Sementara tahun depan meski masih harus menghadapi fase pemulihan, kredit diproyeksikan bisa tumbuh lebih tinggi sebesar 5%-6%.
Segmen UMKM terutama mikro juga akan jadi andalan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) untuk tahun depan dan melampaui capaian target tahun ini.
“Dengan proyeksi PDB (5%) tahun depan kami yakin kredit akan tumbuh lebih baik,” ujar Direktur Keuangan BRI Keuangan BRI Haru Koesmahargyo kepada Kontan.co.id, Senin (16/11).
Haru mengaku kini bank terbesar di tanah air ini juga tengah memfinalisasi sejumlah target kinerja, misalnya pertumbuhan kredit dicanangkan 7-8%. Lebih tinggi dibandingkan target pertumbuhan sampai akhir tahun ini sebesar 5%.
Sedangkan dari segmen konsumer ada PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang akan mengandalkan segmen kredit perumahan untuk menopang pertumbuhan tahun depan.
“Kami menargetkan pertumbuhan 7-8% jika realisasi PDB bisa mencapai sampai 5% tahun depan. Dengan catatan juga vaksi bisa tersedia awal 2021,” kata Direktur Utama BTN Pahala Mansury..
Tak cuma bank-bank gede, sejumlah bank cilik di kelas bank umum kegiatan usaha (BUKU) 2 pun menaruh keyakinan serupa. PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) misalnya menargetkan bisa meraih pertumbuhan double digit tahun depan.
Baca Juga: Restrukturisasi pinjaman terdampak Covid-19 di P2P lending capai Rp 537,9 miliar
Direktur Bank Oke Efdinal Alamsyah memandang kuartal akhir tahun ini memang jadi sinyal baik terhadap ekonomi nasional. Sehingga akan berimbas positif bagi industri perbankan.
“Tahun depan aset kami taksir bisa tumbuh sampai 18%, walaupun secara nominal memang sangat kecil dibandingkan bank-bank besar,” ungkapnya.
Selanjutnya: Penjualan sukuk tabungan ST007 hampir mencapai target awal, Senin (16/11) malam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News