kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejak berdiri, KlikA2C telah menyalurkan pinjaman hingga Rp 529,87 miliar


Selasa, 23 November 2021 / 15:45 WIB
Sejak berdiri, KlikA2C telah menyalurkan pinjaman hingga Rp 529,87 miliar
CEO KlikA2C Djoemingin Budiono, COO KlikA2C Bong Elysabeth dan Direktur Eksekutif AFPI Kuseryansyah, resmikan program KlikA2C hadir untuk UMKM di Jakarta (23/11).


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu fintech lending yang menyalurkan ke sektor produktif, KlikA2C, telah mencatatkan akumulasi pinjamannya sejak awal berdiri tahun 2016 telah mencapai Rp 529,87 miliar.

“Selama dua tahun terakhir ini, kami tumbuh 8 kali lipat, sedikit lebih besar pertumbuhannya dari industri,” ujar CEO KlikA2C Djoemingin Budiono dalam konferensi pers, Selasa (23/11).

Adapun, penyaluran pinjaman KlikA2C secara year-to-date hingga September 2021 mencapai Rp 265 miliar. Sebagai perbandingan, di periode sama tahun 2019, pinjaman yang disalurkan baru mencapai Rp 32 miliar.

Djoe pun menambahkan bahwa saat ini pembiayaan produktif di KlikA2C hanya berfokus pada beberapa sektor, seperti otomotif, Kredit Usaha Rakyat (KUR), invoice financing dan employee loan.

Baca Juga: AFPI: Pertumbuhan pendanaan fintech lending tahun ini akan melebihi 75%

Untuk sektor otomotif sendiri, KlikA2C berfokus pada pemberian pinjaman untuk modal kerja bagi pemilik showroom mobil bekas. Adapun, Djoe mengatakan bahwa penyaluran pinjaman di segmen tersebut dibutuhkan karena selama ini mereka kesulitan mendapat pinjaman dari bank.

“Kebutuhan mereka adalah jangka pendek, mereka butuh tambahan modal kerja untuk beli mobil, mobil ini dijual dalam dua hingga tiga bulan, abis itu mereka lunasi. Inilah yang mungkin belum cocok dengan appetite kreditnya dari bank,” imbuh Djoe.

Berdasarkan catatan KlikA2C, penyaluran pinjaman untuk segmen pemilik showroom mobil hingga kuartal III yang lalu mencapai Rp 203 miliar. Sebagai perbandingan, di periode yang sama tahun lalu penyaluran pinjamannya baru sebesar Rp 40 miliar.

Djoe mengatakan peningkatan pinjaman tersebut dikarenakan kebutuhan masyarakat untuk mobil bekas cukup tinggi di masa pandemi mengingat kesanggupan untuk membeli mobil baru sedikit menurun.

Selanjutnya: Modalku salurkan pendanaan kepada 4.000 merchant Shopee

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×