Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank besar kian menggenjot transaksi digitalnya melalui aplikasi mobile banking yang dimiliki. Bahkan, volume transaksi dari mobile banking milik bank-bank besar bisa melampaui kinerja bank-bank digital.
Misalnya, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang menyebut hampir seluruh transaksi di BCA telah dilakukan secara digital, porsi terbesar adalah melalui mobile dan internet banking yakni mencapai sekitar 85%. Sementara itu, jumlah transaksi melalui cabang hanya berkisar 0,3%.
EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn bilang kanal mobile banking mencatat kenaikan volume transaksi tertinggi, tumbuh sebesar 44,0% secara tahunan (YoY) mencapai 9,8 miliar.
Dari sisi transaksinya, total nilai transaksi di kanal mobile banking BCA mencapai Rp 3.201 triliun di sepanjang Semester I/2023. Itu berarti ada pertumbuhan hingga 25,4% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Baca Juga: KSSK: Risiko Kredit Perbankan Membaik di Tengah Melambatnya Pertumbuhan Kredit
Hera menjelaskan penambahan inovasi fitur terus dilakukan di BCA Mobile. Terbaru, BCA telah memperkenalkan fitur QRIS Customer Presented Mode pada EDC BCA. Kini, nasabah dapat melakukan pembayaran dengan menunjukkan QR code dari aplikasi BCA Mobile, dan kemudian di-scan oleh QR Reader BCA dari merchant.
Tak hanya itu, Hera juga menegaskan bahwa pihaknya selama ini juga selalu melakukan pengamanan dengan standar keamanan berlapis, manajemen risiko dan liability, serta accountability. Tujuannya, untuk menjaga data dan transaksi digital nasabah tetap aman dan terhindar dari kebocoran data.
“Seluruh strategi dan standar keamanan tersebut selalu dimutakhirkan dan dievaluasi secara berkesinambungan sesuai dengan risk appetite BCA dan perkembangan cyber threat landscape yang semakin berkembang,” ujar Hera.
Selain BCA, ada juga PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) yang juga terus menggenjot transformasi digital. Hal tersebut tercermin dari transaksi digital Bank Mandiri melalui Livin' dan Kopra by Mandiri yang tumbuh signifikan.
Direktur Information Technology Bank Mandiri Timothy Utama menyebutkan aplikasi perbankan milik bank berlogo pita emas ini sudah mengelola lebih dari 1,27 miliar transaksi dengan total nilai mencapai Rp 1.500 triliun atau naik 43,4% YoY pada periode Juni 2023.
Ke depan, Timothy juga bilang bahwa Bank Mandiri tetap akan menambah fitur-fitur baru untuk menambah kelengkapan di aplikasinya. Misalnya, fitur Buy Now Pay Later (paylater) yang akan rilis dalam waktu dekat.
Lebih lanjut, Timothy menegaskan bahwa, dalam penambahan fitur ini, pihaknya mengutamakan prinsip kehati-hatian mulai dari on boarding sampai dengan penggunaan transaksi.
"Apalagi paylater ini bisa digunakan sebagai sumber dana pembayaran QR yang tingkat size-nya relatif lebih kecil dengan rata-rata Rp 200 ribu per transaksi," terangnya.
Baca Juga: Gandeng BP Tapera, BTN Luncurkan Produk BTN Rumah Tapera
Tak mau kalah, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) telah mencatat jumlah pengguna BNI Mobile Banking pada semester pertama 2023 mencapai 4,9 juta. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan pencetakan nilai transaksi yang mampu mencapai Rp 544 triliun, dengan jumlah transaksi lebih dari 460 juta.
Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati menyebutkan BNI saat ini mampu konsisten meningkatkan kapabilitas, dan terus inovatif dalam pengembangan solusi keuangan digital yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.
“Kami terus memperluas layanan dengan memanfaatkan ekosistem BNI Group, dan global partners, guna menjawab berbagai kebutuhan nasabah di era perbankan digital modern ini,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News