Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
“Tentu saja kami akan senantiasa menyiapkan kapasitas BRimo. Back-end system kami misalnya sanggup meng-handle hingga lebih dari 7.500 transaksi per detik. Ini akan ditunjang juga oleh penguatan arsitektur digital kami di sisi surrounding systems dan akan kami pastikan hal ini untuk menjaga keandalan layanan digital kami,” ucap Arga.
Untuk mengantisipasi peningkatan kejahatan perbankan yang semakin beradaptasi dengan perkembangan digital, Arga bilang, kemampuan sistem, aplikasi, dan jaringan BRI sudah sangat kuat dalam menghadapi serangan dari luar. Sehingga skema-skema kejahatan yang dilakukan fraudster adalah dari sisi manusia yang terjadi akibat adanya gap literasi digital.
Oleh karena itu, BRI kini semakin memperkuat edukasi pada nasabah. BRI mengerahkan para Insan BRILiaN untuk berfungsi menjadi penyuluh digital yang menularkan tidak hanya penggunaan alat-alat transaksi digital tetapi juga risiko-risiko yang datang bersamanya.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB menyiapkan anggaran belanja modal IT hingga Rp 200 miliar, yang akan digunakan untuk penguatan keamanan teknologi informasi pada 2023.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi menuturkan, terkait dengan pengembangan teknologi informasi pada tahun ini, perseroan akan fokus terhadap keamanan IT dan pengembangan fitur.
“Selain itu, kami juga akan mengembangkan big data dengan kecerdasan artifisial [AI] agar dapat membaca perilaku nasabah lebih tepat untuk pengembangan fitur maupun promosi sesuai dengan kebutuhan nasabah,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News