kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah bank catatkan kenaikan margin bunga bersih semester I, ini sebabnya


Minggu, 08 Agustus 2021 / 18:20 WIB
Sejumlah bank catatkan kenaikan margin bunga bersih semester I, ini sebabnya
ILUSTRASI. Penyaluran kredit perbankan masih belum bergerak banyak.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tantangan yang dihadapi perbankan masih berat di tengah pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir. Penyaluran kredit masih belum bergerak banyak, sementara kenaikan rasio kredit bermasalah masih terus menghantui bank-bank di Tanah Air.

Tren bunga kredit juga terus menurun seiring dengan upaya Bank Indonesia (BI) menurunkan bunga acuan guna mendorong pemulihan ekonomi. Kendati demikian, sejumlah bank masih mampu mencatatkan peningkatan margin bunga bersih atawa net interest margin (NIM) pada paruh pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun 2020. 

Kenaikan NIM ini pula salah satu faktor yang mendongkrak peningkatan laba bank. Peningkatan margin bunga bersih ini sejalan dengan penurunan biaya dana (cost of fund) yang ditanggung perbankan karena likuiditas masih sangat longgar dan ditambah dengan kredit yang sudah bergerak positif. 

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) misalnya mencatatkan kenaikan NIM dari 3,16% pada Juni 2020 menjadi 3,41% per Juni 2021. Haru Koesmahargyo Direktur Utama BTN mengatakan, kenaikan tersebut ditopang penurunan biaya dana ke level 3,45% per Juni 2021. 

Baca Juga: BOPO multifinance susut

NIM BBTN diperkirakan akan terus naik hingga ke kisaran 3,5% sampai akhir tahun. "Ini akan didorong biaya dana yang akan terus menurun dan stabilnya pendapatan bunga kredit  yg diperoleh dari peningkatan ekspansi kredit sepanjang 2021," kata Haru kepada Kontan.co.id, Jumat (6/8).

Dengan memperhatikan kondisi ekonomi yang masih terpengaruh pandemi, Haru memandang likuiditas perbankan masih akan terus tinggi sampai dengan akhir tahun. Dengan begitu biaya dana diprediksi akan turun ke level sekitar 3,3% akhir tahun ini.

Untuk memastikan perbaikan biaya dana, BTN akan melakukan transformasi bisnis kantor cabang yang lebih sales oriented, perbaikan digital channel, dan features, serta terus menurunkan biaya dana wholesale funding seperti pinjaman bilateral dan obligasi.

Baca Juga: Meski ada PPKM, NPL fintech lending masih terjaga




TERBARU

[X]
×