Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
Adapun Sekretaris Perusahaan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Hayunaji mengakui, perkembangan bisnis Cash Management System (CMS) Bank Muamalat Madina menunjukkan tren yang positif, kendati tidak disebutkan berapa pertumbuhannya hingga saat ini.
"Segmen nasabah yang menggunakan layanan CMS Bank Muamalat terdiri dari berbagai institusi, dengan fokus utama pada lembaga keuangan syariah, institusi pendidikan, dan sektor kesehatan," katanya.
Hayunaji menyebut, layanan CMS Madina digunakan untuk manajemen keuangan nasabah, di antaranya remunerasi pegawai, pembayaran pajak, PDAM, ZIS, dan tagihan BPJS baik Ketenagakerjaan maupun Kesehatan serta pembayaran remitansi.
Baca Juga: Muamalat Bank's Profit Eroded by 72.7% YoY to IDR 2.78 Billion in Q1-2024
Selain itu, CMS Madina juga dimanfaatkan nasabah korporasi untuk memonitor dan melakukan transaksi perbankan nontunai secara real-time, yang mencakup seluruh rekening yang berada di Bank Muamalat.
Adapun strategi yang dilakukan Bank Muamalat untuk meningkatkan bisnis CMS mencakup berbagai program dan inisiatif untuk meningkatkan utilisasi layanan Madina.
Salah satunya adalah Madina Activation Program (MAP) 2024, yang memberikan bebas biaya transaksi hingga 50 kali dan bebas biaya provisi remittance pada transaksi pengiriman uang dalam valuta asing selama empat bulan bagi nasabah baru dan eksisting yang belum aktif menggunakan Madina.
Baca Juga: Chandra Asri Pacific (TPIA) Decides to Distribute US$ 30 Million Cash Dividend
"Selain itu, Bank Muamalat juga mengadakan Madina Transactional Competition (MTC) yang menawarkan hadiah voucher senilai Rp5 juta rupiah bagi 3 nasabah dengan poin transaksi tertinggi setiap 3 bulannya melalui Madina," tambahnya.
Upaya lainnya kaya Hayunaji adalah pelatihan rutin Madina Class Training (MCT) yang dilakukan secara online setiap minggu untuk membantu nasabah baru maupun eksisting dalam mengaktifkan dan memaksimalkan penggunaan layanan Madina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News