Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tendi Mahadi
Meski tidak merinci berapa besar pendapatan dari penjualan tersebut, namun Ivan mengatakan kontribusi fee-based income dari penjualan SR020 mencapai lebih dari 10% dari total fee-based income yang didapatkan Danamon dari penjualan produk obligasi selama bulan Maret 2024.
Sementara itu untuk penawaran Sukuk abungan Seri ST012 yang sedang berlangsung, Ivan menyebut tingginya antusiasme masyarakat cukup baik, di mana sampai dengan 12 Mei 2024, Danamon sudah mencapai penjualan sekitar 155% dari target yang ditetapkan.
Ivan juga menjelaskan, penawaran produk SBSN non-tradable seperti ST012 memiliki pangsa pasar yang cukup berbeda apabila dibandingkan dengan SBSN tradable seperti SR020, di mana fitur floating with floor yang dimiliki ST012 akan menarik bagi investor yang akan melakukan investasi secara hold to maturity atau memanfaatkan fasilitas early redemption yang ada.
Adapun untuk proyeksi tahun ini, Danamon melihat tren bisnis penjualan SBN di tahun ini cukup positif. Kondisi suku bunga yang tinggi, ekspektasi bahwa suku bunga sudah mencapai puncaknya, dan imbal hasil obligasi yang menarik tentunya akan membuat seri-seri SBN menjadi menarik di mata investor.
Ivan menyebut, bagi investor yang ingin melakukan strategi buy and hold maupun investor yang ingin memanfaatkan momentum penurunan suku bunga untuk mendapatkan capital gain, kondisi imbal hasil obligasi saat ini adalah faktor yang membuat investasi di SBN menjadi sangat menarik.
"Melihat peluang ini, Danamon menyediakan fitur wealth management yang komprehensif seperti pembelian reksadana maupun SBN secara online di aplikasi mobile banking D-Bank PRO, serta meningkatkan kesadaran para investor terhadap kemampuan wealth management kami melalui kampanye “Solusi Investasi Cerdas”," kata Ivan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News