kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah Bank Terus Perkuat Anak Usaha di Sektor Modal Ventura


Kamis, 09 Juni 2022 / 21:43 WIB
Sejumlah Bank Terus Perkuat Anak Usaha di Sektor Modal Ventura
ILUSTRASI. Pejalan kaki melintas dekat panduk modal Ventura di Jakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini ramai bank-bank besar yang masuk ke bisnis modal ventura melalui anak usaha sebagai upaya menciptakan inovasi teknologi digital yang akan berguna untuk mendukung layanan digital bank.

PT Bank Negara Indonesia (BNI) misalnya, yang baru saja menyelesaikan pendirian dan penyertaan modal pada anak usaha BNI Modal Ventura. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan persetujuan kepada BNI untuk melakukan penyertaan modal dengan nilai Rp 500 miliar.

Sekretaris Perusahaan Bank BNI, Mucharom menyampaikan, pendirian dan penyertaan modal pada BNI Modal Ventura ini merupakan rangkaian strategi BNI dalam menjawab potensi pengembangan digital banking.

BNI Modal Ventura akan menjadi strategic vehicle Grup BNI dalam mengembangkan inovasi teknologi di internal grup. Juga akan didorong untuk mampu menjawab kebutuhan penyertaan modal pada bisnis start-up feasibility dan potensial. 

Baca Juga: Buka Digital Lounge Blok M Plaza, Bank CIMB Niaga Tebar Promo Pembukaan Tabungan

"Harapannya dapat mempercepat transformasi digital di semua lini bisnis BNI guna menambah penciptaan nilai sekaligus mempercepat optimalisasi potensi ekonomi digital," ujar Mucharom kepada kontan.co.id.

Bank BTPN Syariah (BPTS) juga baru saja mendirikan anak usaha modal ventura, PT BTPN Syariah Ventura. Direktur Utama BTPN Syariah Ventura Ade Fauzan mengatakan, perusahaan melakukan kegiatan usaha modal ventura syariah, dengan pengelolaan dana ventura dan kegiatan usaha lain yang seluruhnya dilaksanakan berdasarkan prinsip syariah.

Pembentukan modal ventura disebut untuk menunjang kegiatan usaha sekaligus mewujudkan ekosistem digital di sektor perbankan. BTPS telah menetapkan modal dasar Rp 80 miliar. Kemudian modal ditempatkan dan disetor penuh Rp 20 miliar untuk pendirian BTPN Syariah Ventura.

"Kami fokus ke penyertaan modal syariah dengan memberikan solusi kepada nasabah ultra mikro mendukung startup di inklusi keuangan. Kita mendapat mandat mendanai di series E dan B, karena dana kelola kita juga masih terbatas," kata Ade.

Asal tahu saja, baru-baru ini BTPN Syariah Ventura melakukan pendanaan kepada startup rural e-commerce, Dagangan pada Jumat (3/6) mengumumkan pendanaan Pra-Seri B senilai US$ 6,6 juta.

Baca Juga: Penyaluran Kredit Infrastruktur Perbankan Meningkat

"Di tahun ini kami masih akan fokus ke pendanaan di startup Dagangan. Pendanaan ini bukan sekedar investasi semata, namun ini adalah permulaan dari ikhtiar bersama untuk memperkuat ekosistem digital yang inklusif bagi masyarakat Indonesia ke depannya," ujar Ade.

Bank-bank besar yang sudah masuk ke bisnis ini juga mengakui sudah mulai bisa memetik hasil dari investasinya. Bank Mandiri misalnya, berinvestasi ke fintech melalui Mandiri Capital Indonesia.

I Made Dennis Pratistha CEO PT Mandiri Capital Indonesia mengaku, di tahun ini MCI akan menyediakan 3 fund yang memungkinkan perusahaan untuk melakukan investasi di multi-stage yaitu dari seed sampai series C startups. MCI akan menyiapkan dana investasi yang lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya untuk dapat melakukan investasi dan membawa sinergi untuk Mandiri Group dengan startups.

Untuk tahun ini, MCI berencana untuk melakukan pendanaan yang mendukung inisiatif transformasi dari Mandiri grup contohnya, corporate enabler, SME enabler, social commerce, investment platforms dan seterusnya.

"Strategi MCI tahun ini untuk melakukan pendanaan ke multistage dengan ticket size yang lebih besar. Secara general, thesis investasi MCI masih di perusahaan yang ada financial play, serta startups yang bisa mendorong digitalisasi pada UMKM lainnya," ungkap Dennis.

Menurut Dennis, dana yang teralokasi kepada startup sangat tergantung kepada due diligence yang dilakukan MCI. Sebagai tambahan, MCI juga melakukan beberapa kali follow-on funding kepada investee.

"Strategi perusahaan kami di tahun 2022 adalah untuk membantu digitalisasi Mandiri Group dan membantu pertumbuhan unicorn Indonesia melalui MPF," kata Dennis.

PT Bank OCBC NISP Tbk juga berencana melakukan penambahan modal tahun ini ke anak usahanya yang bergerak di bidang modal ventura, yakni OCBC NISP Ventura (ONV). 

Darryl Ratulangi, Managing Director ONV mengatakan, penambahan modal tersebut merupakan bentuk sinergi untuk berperan dalam pengembangan ekosistem digital Indonesia yang antara lain bertujuan agar masyarakat Indonesia dapat lebih mudah mendapatkan akses terhadap produk-produk finansial.

Hanya saja, ia tidak menyebutkan besar dana yang akan disuntik Bank OCBC NISP ke ONV tahun ini. Tambahan modal akan dipergunakan untuk melakukan pendanaan pada perusahaan startup berbasis teknologi yang bergerak di industri pembiayaan bisnis, properti, fintech, logistik, media, kesehatan, pendidikan dan lainnya. 

"Mayoritas pendanaan yang telah diberikan ONV saat ini tersebar kepada semua sektor fintech mulai dari lending, payment, wealth, mortgage, dan open banking," kata Darryl.

Hingga saat ini, ONV telah melakukan investasi di 9 startup lintas sektor yaitu GajiGesa, Awan Tunai, Rukita, Dekoruma, Edenfarm, Kiddo.id, Prospeku, Sirclo, dan Workfit.

Darryl bilang, startup yang didanai memiliki keunggulan dan keunikan untuk dapat menggarap market Indonesia.  Dari pengamatannya, pertumbuhan portfolio ONV cukup baik  sejauh ini.

"Kami akan terus mendukung ide-ide inovatif dari para pendiri startup di Indonesia," pungkasnya. 

Di sisi lain ada, Bank Tabungan Negara (BTN) juga akan merealisasikan rencana bisnis modal ventura di tahun ini. Direktur Risk Management and Transformation Bank BTN Setiyo Wibowo menyatakan, akuisisi modal ventura ini di harapkan bisa rampung di tahun ini.

"Modal ventura ini akan diarahkan untuk berinvestasi pada startup yang mendukung ekosistem perumahan BTN. Juga kepada fintech payment guna mendukung bisnis simpanan nasabah BTN," kata Setiyo.

Bank BCA juga berkomitmen menambah modal entitas anak modal venturanya yaitu Central Capital Ventura (CCV).

"Di tahun depan atau mungkin tahun ini, kami sediakan dana Rp 400 miliar untuk memperbesar venture capital," ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×