kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Sejumlah BPD persiapkan rencana penambahan modal lewat IPO


Jumat, 01 Oktober 2021 / 19:04 WIB
Sejumlah BPD persiapkan rencana penambahan modal lewat IPO
ILUSTRASI. Layanan Bank BJB Syariah.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank daerah tengah mempersiapkan untuk memperkuat permodalannya untuk mengejar pertumbuhan bisnis ke depan. Rencana penguatan modal tidak hanya oleh bank yang ingin memenuhi ketentuan modal inti minimum. 

Anak usaha dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk yakni BJB Syariah berencana melakukan penguatan modal lewat pasar modal. Bank ini sedang melakukan kajian untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau IPO. 

Roby Asmana Sekretaris Perusahaan BJB Syariah mengatakan, pihaknya telah menggandeng konsultan independen untuk mempersiapkan kajian rencana aksi korporasi. "Mudah-mudahan akhir tahun ini kita sudah bisa memutuskan rencana aksi korporasi itu dan eksekusinya tahun depan," katanya pada KONTAN, Kamis (30/9).

Selain itu, BJB Syariah juga masih terus menjajaki beberapa Investor strategis yang bisa dijadikan juga sebagai alternatif calon investor pada saat IPO dilaksanakan. Rencana aksi korporasi itu bukan untuk memenuhi aturan modal inti. Pasalnya, bank ini sudah memenuhi aturan tersebut lewat Kelompok Usaha Bank (KUB) dengan Bank BJB.

Baca Juga: MK kabulkan uji materiil gugatan BPR Lestari, kini BPR bisa ikut lelang agunan

Bank DKI juga berencana untuk melakukan IPO. Namun, hingga saat ini, perseroan masih menunggu momentum yang tepat untuk dapat melanjutkan berbagai rangkaian pelaksanaan IPO tersebut. 

"Kami menilai hingga saat ini kondisi pasar masih belum kondusif terutama dipengaruhi oleh faktor global. Kami juga melihat Indeks Dow Jones, Nasdaq serta bursa saham Eropa mengalami penurunan yang cukup signifikan, hal tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap pasar domestik," kata Kepala Divisi Investor Relation Bank DKI Arie Rinaldi, Jumat (1/10).

Arie menambahkan, Bank DKI kami akan terus mengikuti perkembangan pasar yang terjadi untuk dapat memutuskan waktu yang tepat untuk melaksanakan IPO. Namun, persiapan awal sudah dilakukan termasuk diantaranya penunjukan lembaga penunjang pelaksanaan IPO.

Tampaknya rencana IPO tersebut kemungkinan belum akan diwujudkan tahun ini. Pasalnya, Arie mengatakan, proses persetujuan untuk pelepasan saham masih akan dibahas kembali dengan pemegang saham setelah kondisi pasar dan perekonomian pulih. 

Baca Juga: BRI Agro (AGRO) akan rights issue 2,15 miliar saham di November, ini Jadwalnya

Sedangkan Bank Sumut akan melakukan IPO tahun 2022 dengan melepas saham sebanyak-banyaknya 30%. Rencana tersebut telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)  yang digelar pada  10 September 2021 lalu. 

Dirut Bank Sumut Rahmat Fadillah Pohan menjelaskan, Bank Sumut saat ini tengah melakukan konsolidasi untuk pihak-pihaknya  yang akan mendampingi Bank Sumut dalam proses IPO tersebut.

"Perseroan menargetkan sebanyak 5 miliar saham dengan total nilai sebesar Rp 1 triliun dari IPO Bank Sumut. Dana IPO tersebut akan dipergunakan untuk peningkatan permodalan, infrastruktur dan IT Bank Sumut," kata Rahmat.

Sementara BPD lain seperti Bank Bengkulu, Bank Lampung, Bank Sulteng, Bank Jambi, Bank Sulutgo dan Bank Kalteng masih harus bekerja keras untuk untuk bisa memenuhi ketentuan modal inti. Pasalnya, saat ini modal intinya bank-bank ini masih di bawah Rp 2 triliun.

Bank Bengkulu saat ini masih dalam proses untuk mendapatkan tambahan modal lanjutan dari Mega Corpora. Pada akhir tahun 2020, perusahaan milik pengusaha Chairul Tanjung tersebut sudah menyuntikkan modal Rp 100 miliar ke bank tersebut.  

Selanjutnya: Akulaku Finance terima pendanaan lagi dari sindikasi BPR

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×