kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.239   100,00   0,65%
  • IDX 7.892   63,27   0,81%
  • KOMPAS100 1.206   10,13   0,85%
  • LQ45 979   8,98   0,93%
  • ISSI 229   0,84   0,37%
  • IDX30 499   4,39   0,89%
  • IDXHIDIV20 602   5,24   0,88%
  • IDX80 137   1,09   0,80%
  • IDXV30 140   0,40   0,28%
  • IDXQ30 167   1,34   0,81%

Sejumlah Dana Pensiun Catat Pertumbuhan Aset pada Semester I-2024


Kamis, 08 Agustus 2024 / 20:54 WIB
Sejumlah Dana Pensiun Catat Pertumbuhan Aset pada Semester I-2024
ILUSTRASI. Sejumlah perusahaan dana pensiun atau Dapen mencatatkan pertumbuhan aset pada Semester I-2024.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan dana pensiun atau Dapen mencatatkan pertumbuhan aset pada Semester I-2024. Salah satunya seperti Dana Pensiun Bank Mandiri (DPBM).

Direktur Dana Pensiun Bank Mandiri Abdul Hadie mengatakan aset dana pensiun Bank Mandiri pada semester I-2024 sebesar Rp 10,52 triliun.

"Nilai itu tumbuh sebesar 5,71% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu," kata Hadie, kepada Kontan.co.id, Kamis (8/8).

Hadie menambahkan, DPBM juga mencatat total nilai investasi pada semester I-2024 sebesar Rp 10,19 triliun. Dia menyebutkan bahwa porsi investasi paling besar saat ini masih pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN), dengan porsinya yang sebesar 46,33%.

Baca Juga: 7 Dana Pensiun Dibubarkan Sejak Awal Tahun, Simak Penjelasan OJK

Setelah SBN, Hadie menyebut penempatan investasi terbesar di Obligasi Korporasi sebesar Rp 3,11 triliun atau memakan porsi 31,22% pada semester I-2024. 

Dia mengatakan bahwa perusahaan juga menempatkan investasi di instrumen saham, tetapi nilainya relatif kecil hanya Rp 218 miliar atau sekitar 2,19% dari total investasi. 

Hadie menuturkan bahwa nilai investasi di instrumen saham terbilang menurun. Dia bilang nilai investasi di saham turun 17,42% pada semester I-2024, dibandingkan posisi Desember 2023 yang sebesar Rp 264,75 miliar. 

"Nilai itu juga menurun sebesar 37,79%, dibandingkan posisi Juni 2023 yang sebesar Rp 350,45 miliar," tuturnya.

Dia menjelaskan, penurunan investasi pada instrumen saham dilakukan karena return atau imbal hasil investasi dari instrumen saham dalam beberapa tahun terakhir sangat volatile. Selain itu, secara rata-rata relatif lebih rendah dibandingkan instrumen pendapatan tetap. 

"Kemudian, kami lakukan dalam rangka mengurangi dampak risiko volatilitas pasar yang terekspos dalam portofolio investasi. Hal tersebut dilakukan melalui strategi rebalancing portofolio sehingga pengembangan hasil investasinya tumbuh secara sustain," kata dia.

Dengan begitu, Hadie mengatakan bahwa ke depannya, pihaknya akan tetap melakukan investasi pada instrumen saham. Namun, besarannya akan disesuaikan dengan prospek investasinya dan risiko yang terukur, serta dikelola oleh Manager Investasi. 

Tak hanya Dapen Bank Mandiri, perusahaan Dana Pensiun lainnya seperti Dapen PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) lainnya juga mencatatkan pertumbuhan aset di semester I-2024 yang cukup baik. 

Direktur Utama Dapen BTN, Mas Guntur Dwi Sulistyanto menyebutkan aset dana pensiun BTN pada semester I-2024 meningkat sebesar 8,36% YoY atau sebesar Rp 2,33 triliun. Pertumbuhan aset ini berada di atas kenaikan aset rata-rata industri yang sebesar 4,90% YoY.

"Aset Dana Pensiun kami naik karena sejalan dengan peningkatan jumlah peserta yang meningkat 5,36% YoY," kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (8/8).

Selain itu, Guntur mengatakan bahwa posisi portofolio per 7 Agustus 2024 tersebar pada 11 instrumen investasi.  Di mana, ada penempatan instrumen SRBI yang termasuk dalam instrumen Surat Berharga yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai upaya optimalisasi return.

Adapun strategi Dana Pensiun BTN untuk mencapai rencana bisnis perusahaan pada tahun 2024, Guntur bilang yakni, dengan mengurangi porsi reksadana dan deposito agar sesuai dengan rencana bisnis dan menempatkan kembali pada instrumen fixed income (Obligasi Korporasi, Sukuk, EBA, SRBI, SBN). 

Baca Juga: OJK Gelar Diskusi Bahas Penguatan Sektor Asuransi dan Dana Pensiun di Asia

"Di mana, porsi fixed income masih berada dibawah rencana bisnis. Penempatan dilakukan dengan memanfaatkan volatilitas pasar dan tetap selektif pada emiten-emiten dengan fundamental baik," kata dia.

Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa besaran aset dana pensiun naik sebesar 7,58% pada semester I-2024. Persentase tersebut merupakan perbandingan secara tahunan atau year on year (YoY). 

OJK menjelaskan, angka itu diperoleh dari jumlah peserta dana pensiun sebanyak 28,39 juta orang. Selain itu, total aset tersebut terdiri dari aset program pensiun sukarela yang mencatatkan pertumbuhan 3,91% yoy dengan nilai Rp 372,70 triliun.

Selanjutnya, program pensiun wajib mencatatkan pertumbuhan sebesar 8,91% yoy dengan total aset mencapai Rp 1.075,58 triliun. Sementara itu, OJK juga mencatatkan pertumbuhan nilai aset pada perusahaan penjaminan yang tumbuh sebesar 8,01% yoy, dengan nilai mencapai Rp 47,29 triliun pada Juni 2024. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×