kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah Dompet Digital Proyeksikan Kinerja Perusahaan Meningkat Saat Ramadan


Rabu, 06 Maret 2024 / 20:03 WIB
Sejumlah Dompet Digital Proyeksikan Kinerja Perusahaan Meningkat Saat Ramadan
ILUSTRASI. Sejumlah platform dompet digital memproyeksikan momen Ramadan akan membawa berkah bagi kinerja perusahaan. ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/10/11/2022.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah platform dompet digital memproyeksikan momen Ramadan akan membawa berkah bagi kinerja perusahaan. Salah satunya PT Fintek Karya Nusantara atau LinkAja.

Chief Executive Officer LinkAja Yogi Rizkian Bahar optimistis nilai transaksi pada periode Ramadan tahun ini bisa makin meningkat.

"Berdasarkan historis transaksi pada momen Ramadan tahun lalu, para pengguna LinkAja melalui LinkAja Syariah melakukan peningkatan aktivitas transaksi. Tahun ini, kami optimistis adanya peningkatan transaksi dan pengguna layanan sebesar 150% melalui program yang kami lakukan secara internal dan juga melalui mitra kami, seperti Baznas, Rumah Zakat, Dompet Dhuafa, serta Lazismu," ungkapnya kepada Kontan, Selasa (5/3).

Yogi juga menyampaikan pihaknya akan memanfaatkan momen Ramadan untuk mengajak para pengguna bertransaksi menggunakan LinkAja untuk berbagai kebutuhan Ramadan, mulai dari membeli pulsa dan paket data untuk kemudahan menjalin silaturahmi dengan kerabat, pembayaran untuk mobilitas di kendaraan online, hingga pembayaran merchant via QRIS.

Baca Juga: Volume Transaksi Digital dan Penggunaan OVO Diperkirakan Naik Selama Ramadan

Berdasarkan tren transaksi Ramadan dari tahun sebelumnya, Yogi mengungkapkan fitur yang berkaitan dengan aktivitas keagamaan, seperti pembayaran donasi, zakat, infaq, dan wakaf mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dia bilang pada Ramadan tahun lalu, peningkatan dari transaksi donasi sebesar 100%-200%. 

"Kami memproyeksikan adanya peningkatan transaksi donasi 150% pada Ramadan tahun ini. Kami juga melihat adanya peningkatan tren di bidang food & beverage hingga transportasi," katanya.

Yogi menyampaikan pada Januari 2024, LinkAja berhasil mengalami peningkatan transaksi sebesar 68%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan itu salah satunya terjadi dalam pembelian bahan bakar melalui My Pertamina. 

"Selain itu, sejumlah transaksi juga didominasi oleh pembelian layanan telekomunikasi, seperti pulsa, paket data internet, dan pembayaran tagihan PLN melalui DigiPOS. Fitur money transfer yang memungkinkan pengguna LinkAja untuk mengonversi saldo LinkAja mereka menjadi uang tunai juga berkontribusi mendongkrak nilai transaksi dalam penggunaan LinkAja," ujar Yogi.

Sama seperti LinkAja, platform dompet digital OVO optimistis momen Ramadan dan Lebaran akan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan. Chief Operating Officer OVO Eddie Martono meyakini volume transaksi digital dan pengguanaan OVO, termasuk untuk layanan Grab, akan tumbuh positif. 

Eddie menerangkan optimisme itu tercermin dari Laporan Lebaran Grab (Januari 2024), yang menunjukkan 84% masyarakat Indonesia siap meningkatkan aktivitas digital selama Ramadan, dengan 72% dari mereka berencana menggunakan layanan Grab untuk pesan antar makanan dan transaksi pembayaran. 

"Ditambah adanya peningkatan mobilitas menggunakan layanan transportasi online, belanja kebutuhan rumah tangga, pengiriman barang, dan transfer uang, juga berkontribusi terhadap peningkatan transaksi digital dan penggunaan OVO," ungkapnya kepada Kontan, Selasa (5/3).

Eddie menyampaikan OVO juga telah menyiapkan program menarik melalui gamifikasi dengan cashback dan hadiah spektakuler pada Ramadan tahun ini. Dengan demikian, bisa menarik minat masyarakat menggunakan OVO.

"Dengan partisipasi jutaan pengguna pada program sebelumnya, kami yakin akan melihat peningkatan partisipasi yang signifikan pada program yang akan datang," katanya.

Eddie mengatakan peningkatan transaksi digital sepanjang 2023 mencerminkan adopsi yang konsisten terhadap pembayaran digital sehingga memberikan prospek optimistis untuk tahun ini. 

"Hal tersebut juga sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia yang memperkirakan pertumbuhan nilai transaksi digital sebesar 23,2% pada 2024. Adapun nilainya bisa mencapai Rp 71.584 triliun," ujarnya.

Untuk memaksimalkan momentum tersebut, Eddie menerangkan inovasi dan integrasi pembayaran digital untuk kebutuhan sehari-hari akan menempatkan OVO pada jalur pertumbuhan yang berkelanjutan dan diharapkan dapat turut berkontribusi terhadap pertumbuhan transaksi digital pada tahun ini. 

Baca Juga: OVO Optimistis Momen Ramadan Bakal Berdampak Positif Terhadap Kinerja Bisnis

Sementara itu, PT Astra Digital Arta (AstraPay) optimistis transaksi akan meningkat pada momen Ramadan. Oleh karena itu, Chief Marketing Officer AstraPay Reny Futsy Yama menyampaikan pihaknya menargetkan nilai tranksaksi sebesar Rp 5 triliun.

"Kami akan mendorong transaksi untuk kebutuhan sehari-hari, seperti food and beverage, serta kebutuhan berkendaraan, terutama sebelum Lebaran. Konsumen biasanya melakukan service kendaraan ke bengkel untuk memastikan kendaraannya prima guna perjalanan mudik dan berlibur," ungkapnya kepada Kontan, Rabu (6/3).

Untuk memaksimalkan potensi Ramadan, Reny mengatakan AstraPay bekerja sama dengan ekosistem Astra dan seluruh partner dengan memberikan berbagai promo yang menarik. Selain itu, melakukan berbagai edukasi kepada konsumen untuk optimalisasi penggunaan layanan transaksi digital.

"Misalnya, melakukan donasi atau zakat dengan menggunakan AstraPay," katanya.

Reny menyebut AstraPay mencatatkan nilai transaksi mencapai 4 triliun pada Januari 2024. Dia bilang segmen terbesar masih di sektor otomotif, yaitu pembayaran angsuran, bengkel. Selain itu, penyumbang terbesar nilai transaksi juga berasal dari sektor transportasi umum. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×