kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.894   36,00   0,23%
  • IDX 7.203   61,60   0,86%
  • KOMPAS100 1.107   11,66   1,06%
  • LQ45 878   12,21   1,41%
  • ISSI 221   1,09   0,50%
  • IDX30 449   6,54   1,48%
  • IDXHIDIV20 540   5,97   1,12%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 135   0,73   0,55%
  • IDXQ30 149   1,79   1,22%

Sejumlah Multifinance Alami Kenaikan Penyaluran Pembiayaan Pada Juni 2023


Minggu, 06 Agustus 2023 / 19:01 WIB
Sejumlah Multifinance Alami Kenaikan Penyaluran Pembiayaan Pada Juni 2023
ILUSTRASI. Sejumlah perusahaan multifinance mengalami kenaikan penyaluran pembiayaan pada Juni 2023.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan multifinance mengalami kenaikan penyaluran pembiayaan pada Juni 2023. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan piutang pembiayaan multifinance naik 16,37% Year on Year (YoY) menjadi Rp 444,52 triliun pada Juni 2023.

Terkait hal itu, Mandiri Tunas Finance (MTF) mencatat penyaluran pembiayaan tumbuh 17% YoY menjadi 14,9 triliun pada Juni 2023.

"Kami mengalami pertumbuhan di sisi Pembiayaan Captive Bank Mandiri dan juga Pembiayaan Multiguna atau pembiayaan kembali untuk nasabah yang sudah melunasi kreditnya," ucap Direktur MTF William Francis kepada Kontan.co.id, Minggu (6/8).

Baca Juga: OJK: Piutang Pembiayaan Multifinance Naik Jadi Rp 444,52 Triliun pada Juni 2023

Sementara itu, Mandiri Utama Finance mencatatkan penyaluran pembiayaan year to date hingga Juni 2023 naik 29,1%, jika dibandingkan Juni 2022. Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmaja menyebut kenaikannya dari Rp 7,80 triliun menjadi Rp 10,07 triliun. 

"Secara eksternal kenaikan tersebut dipengaruhi oleh kondisi market yang lebih baik dari tahun lalu, sedangkan secara internal didorong oleh kenaikan kapasitas MUF dengan adanya pembukaan jaringan baru," kata Stanley kepada Kontan.co.id, Minggu (6/8).

Di sisi lain, OJK juga menyampaikan profil risiko perusahaan pembiayaan masih terjaga dengan rasio non performing finance (NPF) sebesar 2,67% pada Juni 2023, sedangkan Mei 2023 tercatat 2,63%.

Baca Juga: OJK: Investor Thailand dan Singapura Bidik Multifinance Indonesia

Untuk NPF, MTF juga mengalami kenaikan sedikit, seperti industri multifinance. William menyatakan hal itu salah satunya disebabkan adanya penurunan kemampuan bayar di beberapa daerah disebabkan oleh usaha yang menurun.

"Untuk menjaga NPF tetap terkelola dengan baik, kami menerapkan penyaluran kredit di segmen nasabah yang secara kemampuan bayar lebih stabil," katanya.

William menyebut pihaknya juga menerapkan beberapa strategi collection yang lebih baik untuk menekan NPF, seperti dibantu digitalisasi untuk kanal pembayaran melalui e-commerce, aplikasi, dan kanal digital lainnya.

Sama dengan MTF, MUF juga mengalami kenaikan untuk NPF per Juni 2023 sebesar 1,40%. Adapun angka itu meningkat dari sebelumnya 0,92% pada Mei 2023.

Stanley menyampaikan strategi untuk menjaga NPF makin baik adalah dengan seleksi pembiayaan yang prudent di sisi akuisisi. Diiringi collection yang kuat dan disiplin di sisi account management, mulai dari pre-delinquency, perluasan kanal, metode pembayaran angsuran, handling piutang, dan nasabah menunggak mulai dari persuasi hingga penarikan unit jaminan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×