kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah Perusahaan Multifinance Pasang Target Pendanaan untuk Tahun Depan


Rabu, 15 November 2023 / 19:49 WIB
Sejumlah Perusahaan Multifinance Pasang Target Pendanaan untuk Tahun Depan
ILUSTRASI. Sejumlah perusahaan multifinance sudah memberikan target pendanaan untuk tahun 2024


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan multifinance gencar mencari pendanaan untuk operasional tahun depan. Salah satu perusahaan yang sudah menargetkan perolehan pendanaan tahun depan, yakni PT BNI Multifinance atau BNI Finance yang mematok angka sebesar Rp 5,25 triliun. Adapun pendanaan tersebut digunakan sebagai modal menyalurkan pembiayaan pada 2024.

Direktur Bisnis BNI Multifinance Albertus Hendi mengatakan target pendanaan itu meningkat 75%, jika dibandingkan prediksi pendanaan sepanjang 2023 yang sebesar Rp 3 triliun.

"Untuk mencapai target perolehan pendanaan tersebut, BNI Finance akan tetap mengandalkan dari induk, bank rekanan BNI Finance baik Himbara maupun swasta," ucapnya kepada Kontan.co.id, Selasa (14/11).

Albertus mengatakan sumber-sumber tersebut juga menyumbang pendanaan sepanjang 2023. Dia menambahkan untuk tahun depan, BNI Finance akan menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 5,25 triliun, yang mana sama dengan target perolehan pendanaan.

Baca Juga: Mandala Finance Andalkan Perbankan dan Obligasi untuk Pendanaan Tahun Depan

"Betul, dana yang didapat untuk disalurkan ke pembiayaan," katanya.

Untuk mencapai target penyaluran pembiayaan pada tahun depan, Albertus menyebut BNI Finance akan memaksimalkan kantor cabang yang dimiliki. Adapun BNI Finance juga akan membuka 22 cabang pada tahun depan sehingga total ada 52 kantor cabang.

Selain BNI Finance, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) memproyeksikan pendanaan baru dari pihak perbankan maupun penerbitan obligasi bisa berada di atas Rp 4 triliun pada 2024.

Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa menerangkan nilai itu meningkat, jika dibandingkan tahun ini seiring dengan pertumbuhan bisnis perusahaan.

Untuk meraih pendanaan, Cincin mengatakan WOM Finance akan terus menjalin kerja sama dengan pihak perbankan.

"Selain itu, perusahaan pun berencana untuk melakukan penerbitan obligasi sebagai salah satu sumber pendanaan perusahaan untuk mendukung pertumbuhan bisnis pada 2024," ucapnya kepada Kontan.co.id, Selasa (14/11).

Sementara itu, Cincin memproyeksikan penyaluran pembiayaan WOM Finance pada 2024 bisa berada di atas Rp 6 triliun. Dia mengatakan nilai itu tumbuh lebih dari 10%, jika dibandingkan dengan tahun ini.

Untuk mencapai target penyaluran pembiayaan tahun depan, Cincin menerangkan WOM Finance akan melakukan sejumlah strategi. Adapun strateginya, yakni WOM Finance akan terus melakukan pengembangan potensi bisnis secara berkelanjutan baik wilayah pembiayaan maupun kanal distribusi untuk terus meningkatkan pertumbuhan bisnis terutama di luar Jawa.

Baca Juga: WOM Finance Proyeksikan Pendanaan Baru Melebihi Rp 4 Triliun pada 2024

Selain itu, WOM Finance juga akan terus melakukan perbaikan secara berkesinambungan terhadap proses inisiasi kredit dengan melakukan evaluasi kebijakan dan prosedur kredit untuk menjaga kualitas portofolio yang sehat.

Setali tiga uang, anak perusahaan PT Astra International Tbk, PT Federal International Finance (FIF) menargetkan pendanaan sebesar Rp 20 triliun untuk tahun depan. Untuk meraih target tersebut, Presiden Direktur FIF Margono Tanuwijaya mengatakan pihaknya akan mencoba meraih pendanaan dari penerimaan angsuran konsumen.

"Selain itu, strategi perusahaan FIF dalam mencari sumber dana untuk tahun depan, yakni dengan melakukan diversifikasi sumber pendanaan melalui pinjaman dari bank dalam negeri, luar negeri, maupun obligasi," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (14/11).

Margono mengatakan cara itu juga yang dilakukan FIF untuk meraih pendanaan sepanjang tahun ini. Sementara itu, dia menyampaikan FIF menargetkan penyaluran pembiayaan sekitar Rp 40 triliun, dengan pertumbuhan sebesar 9%, jika dibandingkan 2023.

Untuk meraih target pembiayaan tersebut, Margono menerangkan FIF akan menerapkan beberapa strategi, seperti meningkatkan kolaborasi baik internal FIF maupun dengan para pihak untuk terus memperkuat ekosistem bisnis sehingga diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi konsumen. Ditambah konsisten mengedepankan operational excellence.

"Selain itu, mempersiapkan organisasi perusahaan untuk mendukung kebutuhan bisnis dan menerapkan teknologi dalam meningkatkan kapabiltas di akuisisi dan collection," ungkap Margono.

Sebelumnya, PT Indomobil Finance Indonesia (IMFI) berhasil mengumpulkan sumber pendanaan untuk tahun depan terlebih dahulu. Perusahaan tersebut diketahui telah menerima pinjaman sindikasi ke-13 dari 33 bank dari sembilan negara senilai US$ 400 juta atau sekitar Rp 6,24 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×