kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.759.000   14.000   0,80%
  • USD/IDR 16.530   -100,00   -0,61%
  • IDX 6.312   88,27   1,42%
  • KOMPAS100 903   6,88   0,77%
  • LQ45 712   2,66   0,38%
  • ISSI 198   3,50   1,80%
  • IDX30 373   2,21   0,60%
  • IDXHIDIV20 448   3,53   0,79%
  • IDX80 103   0,27   0,27%
  • IDXV30 108   0,52   0,49%
  • IDXQ30 122   0,86   0,71%

Selama 7 Tahun, Rupiah Cepat Telah Salurkan Pinjaman Rp 29,3 Triliun


Rabu, 19 Maret 2025 / 10:10 WIB
Selama 7 Tahun, Rupiah Cepat Telah Salurkan Pinjaman Rp 29,3 Triliun
Direktur Utama Rupiah Cepat, Balandina T Siburian.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai salah satu pelaku usaha jasa keuangan berbasis teknologi (fintech), Rupiah Cepat telah menyalurkan dana sebesar Rp29,3 triliun kepada 6,2 juta penerima dalam tujuh tahun perjalanannya. 

"Selama tujuh tahun, Rupiah Cepat selalu berkomitmen untuk berperan aktif dalam mendukung industri keuangan nasional. Kami hadir untuk memberikan solusi keuangan bagi masyarakat luas, khususnya mereka yang belum terjangkau oleh layanan keuangan konvensional," ujar Balandina T Siburian, Direktur Utama Rupiah Cepat pada acara Media Gathering, Selasa (18/3).

Balandina mengungkapkan, Rupiah Cepat menghadapi berbagai tantangan dalam perjalanannya. Salah satunya adalah meningkatkan literasi dan edukasi keuangan agar masyarakat lebih bijak dalam mengelola keuangan. 

"Kami telah mengimplementasikan berbagai kegiatan literasi dan edukasi keuangan yang konsisten kami lakukan hingga saat ini," ujar Balandina.

Baca Juga: Pinjaman Daring Capai Rp 77,02 Triliun Per Desember 2024, Didominasi Gen Z dan Gen Y

Lebih lanjut, Balandina mengatakan perkembangan teknologi digital juga menghadirkan tantangan berupa ancaman keamanan data, termasuk praktik fraud digital seperti manipulasi data. 

"Untuk mengatasinya, Rupiah Cepat menerapkan sistem manajemen keamanan informasi dengan sertifikasi ISO 27001 guna memastikan keamanan data pengguna," ujar Balandina.

Tantangan lainnya adalah menjaga reputasi industri peer-to-peer (P2P) lending dari praktik yang tidak bertanggung jawab, seperti bunga yang terlalu tinggi dan metode penagihan yang tidak etis. 

"Kami terus berupaya mewujudkan tata kelola yang baik, manajemen risiko, dan kepatuhan melalui serangkaian SOP serta regulasi yang berlaku," kata Balandina.

Ke depan, Rupiah Cepat optimistis dapat terus berkembang baik dari segi kuantitas maupun kualitas, dengan tetap mengedepankan keamanan, transparansi, serta inovasi dalam industri fintech Indonesia.

Selanjutnya: Resmi! Pemerintah Terapkan WFA untuk ASN 24-27 Maret 2025

Menarik Dibaca: Cegah Diabetes Sejak Dini, Ini 4 Cara Membatasi Konsumsi Gula pada Anak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×