kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semester I, DPLK Manulife Catat Kenaikan Aset 20%


Senin, 12 Juli 2010 / 10:20 WIB
Semester I, DPLK Manulife Catat Kenaikan Aset 20%


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia berhasil menaikkan asetnya sebesar 20% pada paruh pertama tahun 2010 ini menjadi Rp 3,8 triliun. Tahun lalu, aset DPLK Manulife tercatat sebesar Rp 3,2 triliun.

"Sampai Juni 2010, aset DPLK Manulife termasuk hasil investasi bersih sebesar Rp 3,850 triliun," tutur Pelaksana Tugas Pengurus DPLK Manulife Nur Hasan Kurniawan.

Nur Hasan mengungkapkan, portofolio investasi melalui pasar uang masih menjadi pilihan menggiurkan. Bahkan, hampir 70% dana kelolaan diinvestasikan melalui pasar uang, 15% diantaranya ditempatkan di saham, 10% di pendapatan tetap, dan 5% di syariah, serta dollar AS.

Nah, dari dana kelolaan yang diinvestasikan tersebut, sambung Nur Hasan, portofolio pasar uang memperoleh imbal hasil (yield) sebanyak 7,56%, saham 54,96%, pendapatan tetap 20,43%, termasuk dollar AS 0,87%.
"Meskipun, imbal hasil dari portofolio saham sangat besar, portofolio pasar uang masih dominan. Karena, kebanyakan peserta masih khawatir dengan tingkat resiko yang tinggi jika menempatkan dana mereka di saham. Mereka berpikir, lebih aman bermain di pasar uang," terang Nur Hasan.

Kendati demikian, kondisi saat ini jauh berbeda dengan empat tahun lalu ketika portofolio pasar uang menguasai 90% dana kelolaan DPLK Manulife. Padahal, hasil investasi berkontribusi besar terhadap pertumbuhan aset dana kelolaan.

Buktinya, sejak menggeser porsi portofolio pasar uang ke saham, aset DPLK Manulife tumbuh signifikan. Lihat saja, asetnya di 2009 lalu tercatat naik 48% atau sebesar Rp 3,6 triliun dibanding tahun sebelumnya yang hanya berkisar Rp 2,4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×