Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Bank Internasional Indonesia (BII) Tbk mengumumkan laba setelah pajak dan kepentingan non pengendali (PATAMI) sepanjang enam bulan pertama mengalami kenaikan sebesar 13,9% menjadi Rp 388 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 341 miliar.
Peningkatan laba perseroan didukung oleh meningkatnya pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang meningkat 10,9% dari Rp 2,8 triliun pada Juni 2014 menjadi Rp 3,1 triliun pada Juni 2015. Margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perseroan per 31 Juni 2015 juga mengalami kenaikan dari 4,48% menjadi 4,73%.
Pertumbuhan laba yang diraih bank dengan kode saham BNII ini juga ditunjang oleh pendapatan operasional lainnya seperti pendapatan imbal jasa atau fee based income yang mengalami kenaikan 8,5% menjadi Rp 1,1 triliun per 30 Juni 2015 dibandingkan dengan Rp 1 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Fokus bank yang lebih tinggi pada advisory activities, asuransi dan fee terkait kartu kredit memberikan kontribusi pada pendapatan fee yang lebih tinggi pada periode ini.
Presiden Direktur BII, Taswin Zakaria mengatakan, pihaknya terus mencermati kondisi pasar yang penuh tantangan dan lebih selektif dalam meningkatkan portofolio. Caranya yaitu dengan menjalankan disiplin ketat pada pricing, baik untuk pinjaman maupun likuiditas. Serta secara intensif melakukan upaya untuk memperbaiki produktivitas bank.
“Kami juga akan terus menerapkan inisiatif manajemen biaya yang ketat, mengoptimalkan manfaat dari investasi kami dan memperbaiki efisiensi operasional secara keseluruhan,” katanya, melalui pernyataan tertulis yang diterima KONTAN, Kamis (30/7).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News