Reporter: Ruisa Khoiriyah |
JAKARTA. Merambatnya pertumbuhan kredit perbankan nyatanya tidak diikuti dengan pertumbuhan dana pihak ketiga di perbankan. Data Bank Indonesia (BI) terbaru yang mencatat perkembangan moneter dan perbankan selama rentang 9 Agustus hingga 13 Agustus 2010 terungkap, nilai dana pihak ketiga (DPK) di perbankan anjlok hingga Rp 8,4 triliun.
Dengan demikian, nilai outstanding DPK bank per 13 Agustus 2010 adalah sebesar Rp 2.058,79 triliun. "Sehingga, pertumbuhan DPK selama 2010 atau year to date adalah 4,48% atau 13,84% year on year," kata Kepala Biro Humas BI Difi A. Johansyah, Kamis (19/8).
Difi menuturkan, siklus setoran pajak dan pembayaran ongkos haji menjadi salah satu faktor penyebab kontraksi atau penurunan dana masyarakat di bank. Rinciannya, DPK berdenomasi Rupiah turun sebesar Rp 12,99 triliun. Adapun DPK valas naik Rp 4,6 triliun.
"Jika dilihat data historis sejak tahun 2001, pertumbuhan mingguan DPK yang melambat sejak tiga minggu terakhir ini merupakan pola musiman DPK. DPK cenderung naik sejak bulan Januari sampai Juni, setelah itu cenderung turun selama kuartal tiga, kemudian cenderung naik lagi sampai akhir tahun," jelasnya.
Kenaikan kredit yang tidak diikuti dengan peningkatan DPK menyebabkan LDR perbankan naik dari 76,76% menjadi 77,345%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
