Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Handoyo .
“Tambahan modal ini juga untuk mengantisipasi saat pandemi selesai. Kegiatan usaha pasti akan mulai kembali berjalan normal, sehingga kami bisa mulai ekspansi,” katanya kepada Kontan.co.id belum lama ini.
Per April 2020, CAR perseroan terhitung cukup kokoh sebesar 17,97%. Adapun penyaluran kredit senilai Rp 55,74 belum tumbuh dibandingkan penyaluran akhir tahun lalu senilai Rp 71,88 triliun. Sedangkan penghimpunan DPK juga tumbuh negatif 5,54% (ytd) menjadi Rp 72,74 triliun.
Baca Juga: Jiwasraya Jilid II, Kejagung Sidik Dua Staf Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 3 Juli 2020
Terakhir ada Bank Yudha Bhakti yang saat ini tengah menggelar rights issue dengan menerbitkan 1,32 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 300 per lembar. Atas aksi ini, modal perseroan akan bertambah Rp 396,11 miliar.
Perseroan dalam prospektusnya juga menyatakan hasil penghimpunan dana ini akan dimanfaatkan untuk ekspansi kredit. Selain itu, tambahan modal ini juga digelar untuk memenuhi target perseroan naik kelas menjadi bank umum kegiatan usaha (BUKU) 2 dengan modal inti antara Rp 1 triliun hingga Rp 5 triliun.
Per kuartal I-2020, modal inti perseroan senilai Rp 921,64 miliar, dengan CAR sebesar 29,96%. Adapun hingga April 2020, perseroan telah berhasil menyalurkan kredit Rp 3,64 triliun dengan pertumbuhan dengan pertumbuhan negatif 4,80% (ytd). Sementara penghimpunan DPK negatif 13,27% (ytd) menjadi Rp 3,52 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News